okeborneo.com, SAMARINDA— Pra rekonstruksi kasus ustaz Eko Hadi Prasetya (41) ditemukan terkapar berlumuran darah dihantam balok di Pondok Pesantren Al-Madinah jalan Assa Adah RT 18 Kelurahan Mugirejo Kecamatan Sungai Pinang,Rabu (23/2/2022) kemarin.
Pra rekonstruksi dilakukan guna memastikan atau meyakinkan unsur pidana yang saat ini dipedomani oleh penyidik yang menangani kasus tersebut di Aula Wira Pratama Lantai II Mako Polresta Samarinda.
Dari pantauan okeborneo.com pra rekonstruksi dilakukan pelaku kedua santri berinisial A (17) dan H (17) serta hadir pula orang tua yang melihat dari luar Aula Wira Pratama.
Tampak dari luar Aula kedua pelaku memperagakan setiap-setiap adegan yang membuat ustaz mereka meninggal dunia. Dari awal mula dua ponsel milik pelaku yang disita oleh korban sampai dengan pelaku menghabisi nyawa ustaz Eko Hadi Prasetya.
Tampak jelas para pelaku memperagakan setiap adegan runtutan menghabisi nyawa ustaz, salah seorang pelaku menggunakan topeng dengan karakter monyet menghantam kepala korban dengan sebuah balok kayu.
Diketahui ada 22 adegan dalam pra rekonstruksi yang dilakukan oleh kedua pelaku.
Kasat Reskrim Polresta Samarinda Kompol Andika Dharma Sena saat dikonfirmasi mengatakan pra rekonstruksi dilakukan untuk mengetahui peran masing-masing pelaku
“Ya, terkait seperti apa kronologis kejadiannya,” sebutnya.
Dikatakannya pula unsur perencanaan yang dilakukan oleh kedua pelaku tersebut polisi akan mempelajari setelah pra rekonstruksi pada Kamis (24/2/2022) hari ini.
“Hasil ini akan kami pelajari, kalau memang ada tambahan dari penyidik, akan ambil keterangan lagi dari tersangka,” ucapnya.
“Tetapi, kalau memang dirasa sudah cukup, ya sudah rekonstruksinya seperti ini, makanya ini kami pra dulu,” tandasnya. (bdp/ob1/ef)