Menu

Mode Gelap

Peristiwa · 8 Okt 2021 20:44 WIB

Antrean Solar Sepanjang 1 KM Resahkan Warga Loa Janan Ulu


 Antrean Solar Sepanjang 1 KM Resahkan Warga Loa Janan Ulu Perbesar

okeborneo.com, KUTAI KARTANEGARA – Rasa kesal tengah dirasakan sejumlah warga terutama yang berada di kawasan SPBU tepatnya di Jalan Gerbang Dayaku, Dusun Loa Ranten, Desa Loa Janan Ulu, Kecamatan Loa Janan.

Rasa kesal warga ini lantaran adanya antrean kendaraan pengisian BBM di SPBU yang mengular hingga berjam-jam, Bahkan sampai mengganggu waktu istirahat warga dan lalu lintas sepanjang 1 Kilometer disetiap malamnya.

Kepala Dusun Loa Ranten, Santoso mengatakan pihak SPBU harus mencari solusi untuk dapat mengurai kemacetan akibat antrean yang terjadi. “Kalau dari kita (dusun) bukan kewajiban kita mencari solusi, tapi kewajiban pengusahanya, kita mintanya hanya tertib dan tidak macet,” ucapnya.

“Selain itu warga yang berjualan juga tertutup kendaraan truk yang mengantre,” sambungnya.

Diketahui saat ini penjualan bbm berjenis solar bersubsidi di SPBU tersebut hanya dioperasikan pada jam malam saja yang awalnya dijual pada waktu siang.

“SPBU mulai berjualan BBM solar mulai jam 21.00 WITA sampai jam 00.00 WITA kadang jam 01.00 WITA tapi jam setengah 19.30 WITA kendaraan sudah mulai antre,” jelasnya.

Dari pihak SPBU juga belum ada berkomunikasi langsung dengan warga yang terdampak langsung untuk mencari solusinya.

“Mereka hanya melalui pihak desa sudah dua kali, kalau kami (warga) solusinya ya tidak berjualan solar bersubsidi tapi pihak SPBU juga punya pertimbangan sendiri,”.

Dibeberkannya pula SPBU mulai berjualan BBM jenis solar kurang lebih sudah satu minggu ke belakang yang sebelumnya berjualan siang.

“kalau malam memang macet tapi landai sedangkan sebelumnya saat pagi pasti macet total dan tidak bisa ditangani,” sebutnya.

“Harapannya tidak lagi macet dan warga tidak mengeluh, karena untuk membatasi mereka (sopir truk) membeli juga tidak bisa,” tandasnya.

Sementara itu, Ketua RT 16 Loa Janan Ulu, Armansyah menyebutkan bahwa SPBU yang berada di wilayahnya tersebut sudah membuat keresahan warganya ini berlarut-larut.

“Antrean kemacetan mulai sebelum BBM solar ini dibuka, yang saya bingungkan kenapa kok mereka (pelanggan BBM solar) ini tahu bahwa BBM solar ini sedang tersedia atau tidak,” ucapnya.

“Dugaan saya ada informasi dari dalam, yang saya kesalkan jika orang yang benar-benar membutuhkan tapi tidak dapat,” kesalnya.

Disinggung mengenai pengepul, Armansyah menduga adanya oknum-oknum pengepul yang bermain namun untuk membuktikan ia belum dapat memastikan secara pasti.

Namun dugaan kuat adanya oknum pengepul diungkapkannya, karena akibat dari penjualan itu sempat terjadi kebakaran di SPBU, kemudian pernah terjadi keributan antar warga karena rebutan antrean yang berujung pidana.

“Sedangkan jika BBM yang tumpah sudah sering terjadi, kuat dugaan saya itu dari kendaraan pengepul, karena jika mobil normal pada umumnya tidak mungkin tumpah,” sebutnya.

“Untuk kendaraan yang mengantre ini jika diperhatikan kendaraan yang sama juga, jadi mobilnya ini ya itu-itu aja,” sambungnya.

Lebih lanjut diungkapkan penjualan BBM berjenis solar di SPBU tersebut dari jam 21.00 sampai selesai bahkan pernah sampai jam 03.00 WITA.

“Harapan warga khususnya RT 16 ini tidak setuju jika BBM solar bersubsidi ini dijual, karena jika begini dampaknya, sangat meresahkan warga khususnya dan masyarakat yang melintas pada umumnya,” jelasnya.

Terpisah, Ketua RT 11 Loa Janan Ulu, Rohana yang terdampak antrean menambahkan dampak nyata yang mereka rasakan selain kemacetan adalah kios ataupun warung warga yang tertutup kendaraan yang antre BBM sehingga pembeli susah parkir yang berakibat susah pembeli.

“Selain itu, kami khawatir dengan keselamatan warga disini, karena selain jalur padat, disini juga banyak anak – anak, sampai saat ini pihak desa juga belum ada komunikasi dengan wilayah RT yang terdampak,” pungkasnya. (bdp/ob1/ef)

Artikel ini telah dibaca 467 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

RSUD AM Parikesit Evakuasi Pasien ke Gedung Baru yang Akan Difungsikan sebagai Poliklinik

24 Oktober 2024 - 22:18 WIB

Insiden Ambruknya Atap Gedung, Direktur RSUD AM Parikesit Pastikan Pasien Dievakuasi dalam Kondisi Aman

24 Oktober 2024 - 18:53 WIB

Plafon Gedung RSUD AM Parikesit Ambruk Akibat Angin Deras

24 Oktober 2024 - 17:47 WIB

Kemacetan Panjang di Jembatan Kartanegara, Akses ke RSUD AM Parikesit Tersendat

21 September 2024 - 15:46 WIB

Kerusakan Jalan Dusun Margasari Kian Parah Sebabkan Akses Air Bersih Terputus, Warga Terpaksa Gunakan Air Sungai

20 September 2024 - 15:01 WIB

Tingkatkan Kapasitas Bagi Sineas Kalimantan Timur, Hetifah Gandeng Sinematografer dan Produser Kawakan Indonesia

24 Juli 2023 - 19:19 WIB

Trending di Ekonomi