okeborneo.com, KUTAI KARTANEGARA – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kutai Kartanegara (Kukar) menyebutkan saat ini Kabupaten Kukar memiliki capaian laju vaksinasi Covid-19 tertinggi se-Kaltim selama dua bulan terakhir ini.
Hal ini tentunya tidak memberhentikan proses vaksinasi di Kukar. Pemkab Kukar menggencarkan vaksinasi di seluruh Kukar. Tentunya dengan kolaborasi dengan Kodim 0906/KKR maupun Polres Kukar, sebagai salah satu langkah percepatan vaksinasi.
Kepala Dinkes Kukar, dr Martina Yulianti mengatakan dari kerjasama tersebutlah percepatan vaksinasi bagi masyarakat di Kukar dapat tercapai.
“Kita berkolaborasi. Artinya semua sumber daya dikerahkan, tidak hanya berdiri sendiri. Jadi sampai ke tingkat desa, camat yang mengkoordinir. Kemudian nanti Kapolsek, Danramil berkolaborasi, nanti nakesnya dari Puskesmas. Begitu juga yang ada di Tenggarong. Tidak hanya di puskesmas saja, tapi juga membuka pelayanan vaksin luar gedung,” ungkap Yulianti, Rabu (6/4/2022) kemarin.
Dirinya menyebutkan vaksinasi kini bisa dilaksanakan dimana saja, mulai dari sekolah, lapangan dan pasar. Bahkan, bertepatan dengan bulan Ramadan ini. Pastinya beberapa masyarakat yang menjalankan ibadah puasa ada yang berhalangan vaksin di siang hari. Kini setelah tarawih bisa diadakan vaksinasi di Masjid.
“Terkhususnya bagi masyarakat Tenggarong terletak di Masjid Agung Sultan Sulaiman. Selama Ramadan buka saat malam. Tapi tidak terlalu banyak Nakesnya. Kita minimalkan menjadi satu tim. Karena kami masih uji coba juga,” terangnya.
Ia pun tidak lupa menghimbau kepada masyarakat Kukar. Bahwa sesuai dengan statement Majelis Ulama Indonesia (MUI), vaksin di bulan suci Ramadan tidak masalah. Masyarakat tidak perlu takut, karena tidak ada larangan. Oleh karena itu dia mengajak masyarakat ke gerai-gerai vaksin, baik itu dosis pertama, kedua bahkan ketiga.
“Jadi saya himbau kepada masyarakat, mohon tidak menganggap karena kondisi ini sudah tenang, lalu tidak usah vaksin lagi. Jadi diharapkan terus ikuti anjuran pemerintah, karena pemerintah juga sedang mengantisipasi adanya mutasi terus,” harap Yulianti. (atr/ob1/ef)