okeborneo.com, KUTAI KARTANEGARA – Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) berikan dukungannya terhadap Festival Kampong Seraong yang bakal diselenggarakan di Desa Jembayan Tengah, Kecamatan Loa Kulu.
Adapun festival ini dilaksanakan mulai 5 hingga 10 Juni 2024. Festival tahunan ini akan diadakan bersamaan dengan perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Desa Jembayan Tengah yang ke-18.
Acara ini diharapkan dapat menarik banyak pengunjung dan menjadi ajang untuk mempromosikan budaya serta potensi lokal desa. Festival ini biasanya menampilkan berbagai kegiatan seperti pertunjukan seni, pameran produk lokal, lomba-lomba tradisional, dan kuliner khas daerah, yang semuanya bertujuan untuk mempererat kebersamaan warga dan memperkenalkan kekayaan budaya Desa Jembayan Tengah kepada khalayak yang lebih luas.
Kabid Pembinaan Industri Pariwisata Dispar Kukar, Antoni Kusbiantoro, pada Selasa (28/5/24) menyatakan bahwa Dinas Pariwisata (Dispar) Kutai Kartanegara (Kukar) akan memberikan dukungan penuh untuk acara tersebut.
“Festival ini dilaksanakan bertepatan dengan HUT Desa Jembayan Tengah. Pada 5 Juni 2024 akan diadakan acara adat Tempong Tawar, dan pembukaan Festival Kampong Seraong dilakukan pada 6 Juni 2024,” kata Antoni.
Festival ini akan menampilkan berbagai acara menarik seperti pentas kesenian, pawai, perlombaan, bazar, Zumba, doorprize, serta pertunjukan Seni Adat Seraung dan Seni Adat Topeng Pantul. Selain itu, akan ada workshop pembuatan seraong, lomba gasing, dan lomba azan untuk anak-anak.
“Dispar Kukar akan memberikan dukungan berupa perlengkapan, panggung, dan pertunjukan kesenian. Namun, ini masih dalam proses persiapan. Kegiatan ini rutin dilaksanakan sebagai bentuk perhatian dan dukungan kami,” tambahnya.
Selain Desa Jembayan Tengah, Dispar Kukar juga telah memfasilitasi festival di beberapa daerah lain di Kukar, seperti Festival Mencaq Undat di Kecamatan Tabang dan festival di Dusun Putak Desa Loa Duri Ilir.
“Kami berharap festival-festival ini bisa diperbanyak, terutama di kecamatan yang memiliki basis budaya kuat. Festival ini penting untuk melestarikan budaya lokal dan memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat,” pungkasnya. (adv/disparkukar/atr/ob1/ef)