Menu

Mode Gelap

DPR RI · 28 Jul 2024 16:39 WIB

Hetifah Sjaifudian Dorong Pendidikan Inklusif, Tingkatkan Kompetensi Guru dan Penyesuaian Kurikulum


 Hetifah Sjaifudian Dorong Pendidikan Inklusif, Tingkatkan Kompetensi Guru dan Penyesuaian Kurikulum Perbesar

okeborneo.com, KUTAI KARTANEGARA – Dalam upaya menciptakan keadilan dan kesetaraan dalam pendidikan, Wakil Ketua Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI), Hetifah Sjaifudian berkomitmen untuk meningkatkan kompetensi guru dan tenaga pendidik, serta menyesuaikan kurikulum agar lebih inklusif. Langkah ini diharapkan dapat memberikan pendidikan yang lebih baik bagi anak-anak dengan kebutuhan khusus.

“Penting sekali untuk memiliki peraturan yang mendukung keadilan dan kesetaraan dalam pendidikan. Selain sarana dan prasarana, kompetensi guru juga harus ditingkatkan,” ujar Hetifah saat menjadi keynote speaker di acara workshop pendidikan masyarakat dan pendidikan khusus pada Sabtu (27/7/2024).

Untuk mendukung hal ini, guru-guru didorong untuk memanfaatkan platform Mandiri Belajar (PMM), yang menyediakan berbagai paket informasi terkait cara menangani anak-anak berkebutuhan khusus. Pelatihan ini tidak hanya terbatas pada guru Sekolah Luar Biasa (SLB), tetapi juga untuk semua jenjang pendidikan mulai dari PAUD hingga perguruan tinggi.

“Kurikulum juga harus disesuaikan. Proses ini memang membutuhkan waktu, tetapi kami berharap semua guru, mulai dari PAUD, SD, SMP, hingga dosen di perguruan tinggi, dapat berpartisipasi,” tambahnya.

Dengan tantangan geografis dan aksesibilitas di yang luas dan berbeda-beda, terutama di daerah pedalaman, menjadi perhatian utama. Oleh karena itu, diharapkan SD dan SMP di Kukar dapat menjadi pelopor dalam pendidikan inklusif, yang kemudian diikuti oleh kabupaten dan kota lain di Provinsi Kalimantan Timur.

“Mudah-mudahan nanti dengan dukungan Bupati, unit layanan disabilitas dapat terbentuk. Ini sangat penting untuk mendukung inklusivitas di bidang pendidikan,” jelasnya.

Selain itu, studi tiru ke Pusat Layanan Disabilitas Pendidikan Inklusif (PLDPI) di Samarinda juga diusulkan oleh Hetifah sebagai langkah untuk mempelajari praktik baik yang sudah ada. Guru sebagai teladan diharapkan mampu mengubah sikap anak-anak agar lebih inklusif dan menghargai perbedaan.

“Sikap inklusif harus dimulai dari guru. Ketika anak-anak melihat perbedaan sebagai hal yang biasa, mereka akan lebih menghargai dan toleran. Ini penting untuk mengurangi bullying terhadap anak-anak dengan disabilitas,” katanya.

Perubahan sosial yang diperlukan memang sulit, namun dengan pelatihan yang tepat, diharapkan guru dapat mengajarkan anak-anak untuk tidak membeda-bedakan dan menghargai satu sama lain. Dengan komitmen yang kuat dan langkah-langkah yang terencana, Hetifah yakin Kukar bisa untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang lebih inklusif dan ramah bagi semua anak. (atr/ob1/ef)

Artikel ini telah dibaca 12 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Hetifah Yakini Potensi Budaya dan Karya Cipta Dapat Mensejahterakan Rakyat

15 Agustus 2024 - 15:08 WIB

Tingkatkan Kapasitas Pelaku Parekraf di Balikpapan, Hetifah: Public Speaking Jadi Kebutuhan Untuk Makin Maju

23 Mei 2024 - 20:48 WIB

Hetifah Tegaskan Pentingnya Peran Guru Penggerak dalam Majukan Pendidikan

29 Juli 2023 - 17:35 WIB

Hetifah Tegaskan Pentingnya Peran Guru dalam Transisi PAUD Menuju SD yang Menyenangkan

28 Juli 2023 - 17:17 WIB

Hetifah Fasilitasi Penguatan Kapasitas Pelaku Ekraf Atas Pelindungan Hak Kekayaan Intelektual (HAKI)

15 Juli 2023 - 12:59 WIB

Perhelatan TRF 2023, Perputaran Ekonomi Ditaksir Mencapai Puluhan Juta Rupiah

25 Juni 2023 - 09:58 WIB

Trending di DPR RI