okeborneo.com, KUTAI KARTANEGARA – Wakil Ketua Komisi X DPR RI Dapil Kalimantan Timur (Kaltim) Hetifah Sjaifudian kembali menyapa para kepala sekolah dan guru semua jenjang di kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) dalam sebuah Diskusi Pendidikan bertajuk Peran Guru Penggerak dalam Mewujudkan Profil Pelajar Pancasila. Bertempat di hotel Fatma Tenggarong, kegiatan dihadiri oleh tak kurang dari 200 orang kepala sekolah dan guru PAUD, TK, SD, SMP, SMA, dan SMK se Kabupaten Kutai Kartanegara.
Hadir sebagai pembicara Hetifah Sjaifudian didampingi oleh Wiwik Setyawati (Kepala Balai Guru Penggerak Provinsi Kalimantan Timur), Khairullah (Kepala Balai Penjaminan Mutu provinsi Kalimantan Timur), dan Thauhid Afrilian Noor (Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kutai Kartanegara).
Dalam sambutannya, Khairullah menyampaikan apresiasi yang luar biasa kepada Hetifah atas kepeduliannya terhadap dunia pendidikan. Kualitas pendidikan Kaltim sebagai Ibu Kota Nusantara (IKN) tentu harus terus didukung untuk menyiapkan Sumber Daya Manusia unggul dan berkualitas.
Thauhid menegaskan kaitannya dengan guru penggerak, Kukar terus melakukan proses percepatan terkait Guru Penggerak, Kukar masih kekurangan kuota guru penggerak, semakin banyaknya guru penggerak maka diharapkan semakin berkualitasnya pendidikan di Kukar.
Wiwik Setyawati menegaskan pentingnya peran guru penggerak dimana ada peningkatan kompetensi guru, diharapkan mendorong tumbuh kembang murid secara holistik, menjadi pelatih/mentor bagi guru lain untuk pembelajaran yang berpusat pada murid.
“Di Kaltim terdapat 501 guru yang menjadi guru penggerak, di Kukar ada 84 guru, tetapi kalau dirasiokan masih sangat jauh dari kebutuhan”, jelasnya.
Hetifah Sjaifudian menyampaikan masih terdapat tantangan mutu pendidikan Indonesia diantaranya kurangnya pemerataan kesempatan pendidikan, rendahnya relevansi pendidikan dengan kebutuhan, dan masih perlu ditingkatkannya terkait kualitas guru.
“Dalam membangun smart city harus ada smart people di dalamnya. Bagaimana penguatan sumber daya manusia untuk mempersiapkannya. Saat ini lah penguatan SDM harus digalakkan, jangan sampai pembangunan fisik berjalan tetapi belum diikuti oleh pembangunan SDMnya”, tegas politikus Golkar ini.
Hetifah dalam sambutannya juga menegaskan bahwa guru penggerak memiliki peran penting untuk kemajuan pendidikan di Kaltim, khususnya daerah mitra di sekitar IKN yang harus senantiasa di dorong kualitas pendidikannya untuk terus ditingkatkan.
“IKN sekarang ini sedang dibangun, kita tentu berharap bahwa daerah mitra IKN juga dibangun, guru penggerak memiliki peran penting dalam memajukan pendidikan tersebut. Murid-murid kita yang akan jadi SDM masa depan Kaltim harus dibekali oleh pendidikan yang berkualitas, dan tentu saja pendidikan yang berkualitas harus ditopang oleh guru berkualitas”, tegas Hetifah.
Lebih lanjut Hetifah menyampaikan, bahwa arah guru penggerak diantaranya menjadi guru mandiri dimana setelah menjadi guru penggerak diharapkan guru dapat mengembangkan diri dan guru lain dengan refleksi, berbagi, dan kolaborasi secara mandiri, berpihak kepada murid, manajemen pembelajaran yang lebih baik.
“Dan adanya terus inovasi pengembangan sekolah, dalam mengembangkan sekolah dengan inovasi dan kolaborasi dengan orang tua, komuniktas untuk menumbuhkan kemandirian dan kepemimpinan murid”, tutupnya. (atr)