okeborneo.com, SAMARINDA — Polresta Samarinda lakukan peninjauan pasar terkait kelangkaan minyak goreng terjadi dihampir seluruh wilayah Indonesia tak terkecuali di Kota Tepian yang membuat mengularnya antrean di berbagai supermarket dan ritel-ritel yang ada.
Akibat fenomena ini pemerintah pun dipaksa untuk membuat strategi agar ketersedian minyak goreng dapat stabil serta peran kepolisian menjaga kondusifitas keamanan masyarakat agat dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat secara langsung dan tepat sasaran.
Panic buying yang sedang terjadi di masyarakat ini membuat ketersediaan minyak goreng di supermarket, ritel dan pasar tradisional ataupun pedagang eceran menjadi langka
Kapolresta Samarinda Kombes Pol Ary Fadli mengatakan beberapa tempat banyak yang masih belum menjual minyak goreng karena memang sedang kosong namun ada satu tempat yang sudah jual.
Pihak distributor minyak goreng pun menjanjikan dalam beberapa hari kedepan akan segera mendistribusikan namun saat ini sedang disusun pola yang tepat untuk teknis penyalurannya.
“Mungkin dalam beberapa hari ke depan akan didistribusikan ke masyarakat, karena saat ini Polresta bersama pemeritah kota sedang menyusun pola yang tepat untuk penyalurannya sehingga dapat mengurai kerumunan masyarakat atau antrean bisa dihindari,” jelasnya.
Disinggung mengenai apakah ada indikasi penimbunan oleh oknum-oknum tertentu untuk mendapatkan keuntungan lebih, Ary mengatakan hal tersebut harus memastikan terlebih dahulu parameter penimbunan itu seperti apa.
“Jika satu toko menyimpan minyak goreng karena stoknya baru datang pekan depan, kemudian mereka mengeluarkan sesuai kebutuhan masyarakat itu tidak bisa dikatakan menimbun,” jelasnya.
Pihaknya saat ini juga masih melakukan pengamatan terlebih dahulu, karena semua barang (minyak goreng) bergerak secara sistematis dan apabila benar-benar hilang di pasaran, barulah dapat diasumsikan terjadi penimbunan.
“Kalau memang langka ya bisa dilihat ya, sampai saat ini ibu-ibu masih bisa memasak. Pedagang gorengan masih ada yang berjualan, warung-warung makan masih buka, artinya kan minyak ini ada,” ungkapnya.
“Jadi intinya minyak ini ada, hanya saja ya beli sesuai keperluan, jangan langsung beli dalam jumlah banyak, karena takut tidak kebagian,” pungkasnya. (bdp/ob1/ef)