okeborneo.com, SAMARINDA – Lebih dari dua pekan pasca terbakar Kapal Motor (KM) Pantokrator tujuan Samarinda – Parepare kini kembali berlayar di Pelabuhan Samarinda jalan Yos Sudarso, Kecamatan Samarinda Kota, Rabu (9/2/2022).
Setelah insiden terbakarnya KM Pantokrator selama lebih dari dua pekan kapal tersebut tidak berlayar karena proses penyelidikan pihak Polresta Samarinda, inspektur kemaritiman serta Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Samarinda terkait kelaikkan kapal.
Kasi Keselamatan Berlayar, Penjagaan dan Patroli KSOP Kelas II A Samarinda Capt Slamet Isyadi mengatakan dari hasil pemeriksaan kepolisian yang dikeluarkan menyatakan sesuai dengan pertimbangan hukum, proses penyelidikan dihentikan.
“Alasannya karena sudah dilakukan pemanggilan terhadap kru kapal serta KSOP sendiri, termasuk pihak perusahaan yang telah melakukan perbaikan-perbaikan,”ucapnya.
“Dan kapal ini kan alat transportasi yang digunakan masyarakat yang menghubungkan dua pulau Sulsel (Parepare) dan Kaltim (Samarinda),” tambahnya.
Diungkapkannya juga KSOP telah melakukan pemeriksaan langsung, terkait kelaikkan kapal yang telah sesuai dengan standarnya seperti beberapa alat kebakaran dan akomodasinya.
“Untuk itu, rekomendasi telah dikeluarkan KSOP Samarinda pada hari ini, maka rute pelayaran Samarinda-Parepare dibuka lagi untuk KM Pantokrator,” bebernya.
Lebih lanjut diungkapkannya, jumlah penumpang KM Pantokrator yang terjadwal Rabu (9/2/2022) hari ini, masih dibawah normal yakni hanya 242 penumpang dengan kapasitas kapal 1.850 orang.
“Tidak ada peningkatan, masih dibawah normal. Tetapi biasanya yang banyak itu kalau kedatangan (dari Parepare),” katanya
Slamet juga mengimbau dan selalu mengingatkan kepada pihak perusahaan untuk tetap mengutamakan keselamatan dalam pelayaran serta para penumpang.
Pihaknya juga terus mengimbau mengenai penerapan Prokes pada calon penumpang.
“Dengan adanya edaran baru pemerintah, diharapkan untuk tetap memperketat protokol kesehatan selama melakukan perjalanan, untuk mencegah penularan dan penyebaran covid-19, khususnya varian baru omicron ini,” pungkasnya. (bdp/ob1/ef)