okeborneo.com, SAMARINDA— Kebakaran yang mengakibatkan 7 orang meninggal dunia diduga akibat terlalu banyak menghirup gas karbon monoksida atau asap.
Hal ini diungkapkan oleh Dedi Setiawan salah seorang anggota Palang Merah Indonesia (PMI) yang turut mengevakuasi korban dari dalam ruko sembako tersebut.
Diketahui 7 orang yang meninggal dunia dalam musibah kebakaran yang terjadi di jalan AW Syahranie, RT 18 tersebut merupakan satu keluarga.
Dijelaskannya, 1 orang ditemukan tidak sadarkan diri di tangga menuju lantai 2 Sedangkan 7 orang lainnya ditemukan tidak sadarkan diri di lantai 2.
“Tadi pastinya kita mengevakuasi ada 8 orang. 6 diantaranya ditemukan anggota sudah dalam keadaan meninggal dunia,” jelasnya.
“Sementara 2 orang masih dalam kondisi kritis saat menuju ke rumah sakit namun seorang di antaranya meninggal dunia, yang berarti korban jiwa menjadi 7,”terangnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Samarinda Hendra AH mengatakan dari pemeriksaan oleh timnya, diketahui gedung tersebut tidak memiliki pintu darurat.
“Bahkan ventilasi udara terlihat sangatlah minim. Sehingga saat para korban berupaya mencari jalan keluar untuk menyelamatkan diri mereka banyak menghirup banyak asap dan karena kekurangan oksigen serta tidak adanya pintu darurat pada bangunan hingga mereka tak sadarkan diri.” pungkasnya. (bdp/ob1/ef)