okeborneo.com, KUTAI KARTANEGARA – Wakil Bupati Kukar Rendi Solihin berharap kawasan Rice Processing Unit (RPU) yang berada di Kecamatan Tenggarong Seberang bisa berfungsi secara optimal saat diaktifkannya kembali. Ini menjadi langkah hilirisasi dari sektor pertanian. Yang diharapkan menjadi nilai tambah bagi para petani.
“Ini merupakan program hilirisasi dari pertanian yang ada di Kukar yang masuk dalam program besar dari program Kukar Idaman. Proyeksinya 30.000 hektare swasembada jagung, dan ini sebagai salah satu hilirisasi dan pembuktiannya secara bertahap dengan mengaktifkan lagi RPU ini,” jelasnya.
Untuk diketahui keberadaan RPU ini sudah lama tidak berjalan. Dan di tahun kedepan Pemkab Kukar kembali mengaktifkan dengan melengkapi peralatan yang dibutuhkan.
“Untuk mengaktifkan kembali RPU ini kita anggarkan di APBD perubahan kurang lebih Rp 1 miliar untuk perencanaannya, sehingga pada anggaran murni tahun depan kita menganggarkan lagi untuk pembangunan serta penyediaan alat-alat yang dibutuhkan. Nilai anggaran tahun depan tergantung dari hasil perencanaan yang ada di perubahan, kita tidak bisa mengira-mengira untuk anggaran tahun depan karena akan kita hitung dulu karena banyak sub-subnya,” sambungnya.
Lebih lanjut dikatakan Rendi, tidak hanya RPU yang akan dilakukan pembenahan, tetapi juga teknologi ozon, depo alsintan, dan beberapa fungsi gedung yang akan ditambahkan di RPU supaya bisa beroperasi secara optimal.
Pengelolaan RPU ini nantinya akan bermitra dengan Perusda Kukar dan pihak ketiga, sehingga bisa dikelola dengan baik. Maka RPU Tenggarong Seberang tidak dikelola langsung oleh Pemerintah Daerah dan akan menjadi food station.
“Pengelolaan RPU secara profesional akan menghasilkan produk yang optimal, sehingga visi misi sejahtera dan berbahagia dapat terwujud dalam sektor pertanian,” pungkasnya. (adv/dkom/bdp/ef)