okeborneo.com, KUTAI KARTANEGARA – Lahan seluas 100 hektare (ha) telah dipersiapkan Pemerintah Desa (Pemdes) Benua Puhun yang rencananya bakal digunakan untuk lokasi persawahan.
Hal tersebut diungkapkan langsung oleh Kepala Desa (Kades) Benua Puhun, Ardinansyah. Dirnya mengatakan, program tersebut sudah berjalan dan telah memasuki tahap pembuatan alur parit dan drainase. Hal tersebut bertujuan agar aliran air tidak mengendap sehingga dapat mengalir ke sungai secara langsung tanpa adanya hambatan.
“Lahan yang direncanakan ini sudah bisa ditanam padi, kami berkeyakinan lahan ini bisa menjadi lumbung pangan jika sudah bisa dilakukan penanaman padi,” ujarnya.
Selain itu, untuk pembuatan saluran drainase masih terus berjalan. Ardinansyah menilai peran drainase sangat penting untuk digunakan sebagai pengairan persawahan, dan kebetulan lokasi desa yang berdekatan dengan aliran Sungai Mahakam. Yang berpotensi dapat menyebabkan banjir jika terjadi air pasang dan naik.
Untuk saat ini, ia menyebutkan Desa Benua Puhun hanya memiliki 10-15 orang yang menggeluti pekerjaan sebagai petani. Apabila rencana ini berhasil, maka akan dibagikan kepada seluruh Kepala Keluarga (KK) yang menetap di Desa Benua Puhun. Agar masyarakat dapat menanam padi di areal persawahan yang telah diciptakan.
“Ini salah satu cita-cita dan angan-angan masyarakat bahwa di Desa Benua Puhun bisa menciptakan lumbung padi,” pungkasnya. (adv/diskominfo/atr/ob1/ef)