Menu

Mode Gelap

Hukum - Kriminal · 15 Jun 2021 19:13 WIB

Stafsus Menaker RI Apresiasi Lapas Perempuan Tenggarong


 Stafsus Menaker RI Apresiasi Lapas Perempuan Tenggarong Perbesar

okeborneo.com, TENGGARONG – Staf Khusus Menteri Tenaga Kerja (Menaker) RI Bidang Penempatan Tenaga Kerja dan Pengawasan Hindun Anisah mengapresiasi Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Perempuan Kelas II A Tenggarong yang memfasilitasi para warga binaan untuk meningkatkan kompetensi berupa pelatihan kemandirian yang bisa digunakan pasca bebas menjalani hukuman.

Hal ini disampaikan saat dirinya menutup secara resmi pelatihan berbasis kompetensi program pelatihan kemandirian warga binaan perempuan (WBP) bidang menjahit pakaian wanita dewasa di Lapas Perempuan Tenggarong, Selasa(15/6/2021).

Hindun menjelaskan bahwa program ini sesuai dengan visi misi Presiden Joko Widodo dalam hal peningkatan sumber daya manusia (SDM), dirinya berharap pelatihan ini tidak hanya sampai disini, dan bukan hanya sekedar pelatihan namun kedepan menjadi lapangan kerja.

“Kedepan menjadi ajang bekerja ataupun membuka usaha,” jelasnya.

Dirinya menambahkan bahwa pemerintah memiliki banyak peluang dengan skema keterampilan kerja, bagi WBP yang serius menekuni pelatihan bisa dikoneksikan dengan pihak terkait untuk memfasilitasi tindak lanjut dari yang sudah dilatih.

WBP perlu optimis menatap dirinya usai selesai menjalani tahanan karena masih banyak peluang, mengimplementasikan dari progran kemandirian yang didapat dari Lapas Perempuan. Semua hal mungkin bisa terjadi asal ada niat dan kemauan yang tinggi, guna memperbaiki masa depan para WBP.

“Semoga beberapa tahun kedepan bisa bertemu lagi dengan menunjukkan hasil karyanya,” tambahnya

Sementara itu Kepala Lapas Perempuan Kelas II A Tenggarong, Sri Astiana menjelaskan ada sebanyak 16 WBP yang mengikuti program ini, pelakasanaan fokus kepada produk pakaian dewasa karena kedepan Lapas Perempuan akan menjadi lapas untuk kompetensi produksi konveksi.

“Kegiatan berlangsung selama 2 bulan bekerja sama dengan balai latihan kerja,” kata Asti.

Dirinya berharap usai bebas nantinya para WBP bisa memanfaatkan dengan baik ilmu yang diterima untuk membuka usaha penunjang kebutuhan ekonomi, serta tidak kembali kepada tindakan negatif yang berpotensi terjerumus kepada pelanggaran hukum.

“Harapnya memiliki skill, sertifikasi yang digunakan untuk melamar kerja membuka usaha memenuhi biaya hidup dan tidak kembali terjerat perkara pidana,” pungkasnya. (ob1)

Artikel ini telah dibaca 24 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Nyaris Lakukan Penyimpangan Seksual, Pemuda Asal Tenggarong Diamankan Polres Kukar

4 September 2023 - 15:47 WIB

Kelurahan Panji Terpilih Jadi Kampung Bebas Narkoba, Abdul Rasid : Harus Ada Peran Masyarakat Dalam Perangi Narkoba

31 Agustus 2023 - 17:19 WIB

Warga Batuah Dihebohkan Atas Penemuan Jasad Pria Tak Dikenal Dalam Keadaan Setengah Badan Terpendam Lumpur

19 Agustus 2023 - 13:34 WIB

Jalankan Instruksi Kapolri, Satlantas Kukar Terapkan Lintasan Baru Bagi Pengujian SIM C

8 Agustus 2023 - 16:08 WIB

Dorong Partisipasi Perempuan di Bidang Politik, DKP3A Kaltim- DP3A Kukar Berikan Advokasi

3 Agustus 2023 - 13:02 WIB

Peringati HUT ke-77 Bhayangkara, Polres Kukar Ajak Masyarakat Jaga Kondusifitas Bersama-sama

1 Juli 2023 - 14:00 WIB

Trending di Hukum - Kriminal