Menu

Mode Gelap

Home · 10 Mar 2024 21:46 WIB

Tahun Baru Caka 1946, Tiga Ogoh-ogoh Pura Jagat Hita Karana Samarinda di Arak


 Tahun Baru Caka 1946, Tiga Ogoh-ogoh Pura Jagat Hita Karana Samarinda di Arak Perbesar

okeborneo.com, SAMARINDA— Salah satu rangkaian perayaan Nyepi umat Hindu di Kota Samarinda adalah mengarak ogoh-ogoh yang melambangkan Bhutakala.

Pada tahun baru Saka 1946 ini, Pura Jagat Hita Karana Samarinda mengarak tiga buah ogoh-ogoh salah satunya Buto ijo dengan perawakan besar bertelanjang dada dengan tubuh berkelir hijau bermahkota emas di kepalanya.

Tangan kiri dan kananya terbuka seolah raksasa itu sedang menari dengan selembar kain putih terikat di jari tengah tangan kananya dengan Kaki kirinya terangkat sementara kaki kanannya menahan beban tubuhnya.

Dengan kuku panjang berwarna hitam dan sorot mata yang tajam ditambah dengan taring serta wajah gelap menakutkan yang melambangkan Bhutakala.

Perwakilan PERADAH Kota Samarinda, Widi (20) mengatakan ogoh-ogoh yang mereka buat melambangkan Bhutakala dan setelah diarak akan dimusnahkan.

“Jadi harapannya energi negatif yang berada di Samarinda pada umumnya dan disekitar Pura pada khususnya akan ikut musnah. Jadi, ogoh-ogoh itu nantinya akan diarak kemudian dibakar,” ucapnya.

Dijelaskan pula PERADAH Kota Samarinda mulai membuat ogoh-ogoh sejak Januari lalu. Dengan Kerangka terbuat dari anyaman bambu yang membentuk sedemikian rupa sehingga menyerupai Buto Ijo.

Dengan bahan daur ulang dari kertas ,Widi bersama rekan-rekannya melapisi anyaman bambu tadi untuk membentuk Buto Ijo menjadi nyata yang kemudian dikelir untuk mempertegas karakter Buto ijo tersebut.

Widi mengatakan untuk mengarak ogoh-ogoh tersebut dibutuhkan 10-15 orang dewasa karena ogoh-ogoh tersebut cukup berat.

“Tapi, kalau semakin ramai yang angkat, semakin asyik kelilingnya,” tuturnya sembari tertawa.

Saat ogoh-ogoh diarak Baleganjur atau musik tradisional mengiringi sepanjang jalan yang dimainkan oleh PEREDAH Kota Samarinda yang terdiri dari gong, kempur, ceng-ceng, gendang, kawa-kawa sehingga pengarakan ogoh-ogoh semakin meriah.

“PEREDAH Kota Samarinda sangat antusias pada perayaan Nyepi kali ini sebab cukup lama kami tidak berkarya membuat ogoh-ogoh,” katanya.

“Terakhir sekitar 2018 silam kami membuat ogoh-ogoh, dipamerkan pada agenda pawai pembangunan,” sambungnya.

Tradisi tahunan ini tak hanya menjadi rangkaian prosesi umat Hindu Samarinda saja tapi sebagai ajang hiburan masyarakat Samarinda. (bdp)

Artikel ini telah dibaca 84 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

OBITUARI: Andi Setiadi, Wartawan Setia Kejujuran Berpulang

10 Maret 2024 - 11:08 WIB

Hari Perempuan Internasional ,Hetifah : Perempuan Punya Peran Penting dalam Ekonomi Kreatif

9 Maret 2024 - 21:32 WIB

Kedai Makanan Ditabrak Mobil PickUp Bermuatan Semangka, 1 Orang Meninggal Dunia

9 Maret 2024 - 13:03 WIB

Dukung Peningkatan Ekonomi Masyarakat Pesisir, PT WKP Bantu Kelompok Nelayan Desa Sesulu

7 Maret 2024 - 16:43 WIB

Syukuran HUT ke-7 SMSI, Industri Pers di Kaltim Harus Sejahtera dan Memiliki Pengaruh

7 Maret 2024 - 16:28 WIB

Gitar Isi Ganja di Samarinda Tak Bertuan, BNNP Kaltim Telusuri Pengirim dan Penerimanya

6 Maret 2024 - 23:40 WIB

Trending di Home