okeborneo.com, BALIKPAPAN – Hetifah Sjaifudian, anggota DPR RI daerah pemilihan Kalimantan Timur, hari ini (22/05) kembali memberikan fasilitasi penguatan kapasitas kepada para pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif di Kota Balikpapan bertajuk: “Bimbingan Teknis Strategi Komunikasi Pengembangan Pemasaran Pariwisata Dan Ekonomi Kreatif Melalui Penguatan Public Speaking” di hotel Swissbel Balikpapan.
Hadir Hetifah Sjaifudian (Wakil Ketua Komisi X DPR RI), Emi Ermawati (Analis Kebijakan Ahli Muda, Deputi Bidang Pemasaran, Kemenparekraf RI), Ratih Kusuma (Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata Kota Balikpapan), dan Lusy Laksita (Trainer Public Speaking), diikuti oleh tak kurang dari 100 orang para pelaku parekraf, HPI, ASITA, PHRI, ADWINDO, Pokdarwis, Sanggar Seni, dll di Balikpapan.
Ermawati dalam sambutannya menyampaikan bahwa acara ini adalah wujud kolaborasi antara Kemenparekraf dan Komisi X DPR RI sebagai bentuk dukungan pemerintah untuk meningkatkan kemampuan pelaku pariwisata dalam memasarkan pariwisata dan produk ekonomi kreatif melalui strategi public speaking yang menarik.
“kami dalam hal ini pemerintah pusat tentu akan mendampingi terus para pelaku parekraf untuk mengembangkan kemampuan mereka terkait bagaimana berkomunikasi yang menarik untuk memasarkan segala bentuk produk pariwisata dan ekonomi kreatif,” imbuhnya.
Ratih Kusuma menyampaikan bahwa Kota Balikpapan saat ini ada 83 destinasi wisata yang memberikan kontribusi besar untuk pembangunan balikpapan, olehnya itu peningkatan sumber daya manusia sesuai program prioritasnya membutuhkan sdm pariwisata yang semakin berkualitas terkait dengan kemampuan publik speaking
“kita bahkan mengajak driver di balikpapan untuk cakap berkomunikasi agar semua insan pendukung pariwisata dapat memiliki kemampuan mumpuni,” paparnya.
Hetifah Sjaifudian yang merupakan Waketum partai Golkar tersebut dalam sambutannya menegaskan bahwa kemampuan komunikasi dan public speaking dibutuhkan untuk memberikan rasa percaya kepada pengunjung dan peserta MICE mengingat Balikpapan sebagai Kota MICE.
“kita tentu berkeinginan bahwa pelaku parekraf kita semakin memiliki kapasitas mumpuni sebagai garda terdepan yang akan menghadapi para wisatawan, kalau kemampuan komunikasinya bagus, kan wisatawannya semakin senang untuk datang dan pastinya akan meningkatkan nilai ekonomi masyarakat sekitar,” tegasnya.
Lebih lanjut Hetifah menyampaikan bahwa komunikasi efektif dibutuhkan untuk menawarkan kekuatan dan keindahan pariwisata kota Balikpapan, kemampuan meramu kata dan penguasaan bahasa untuk menggaet para wisatawan agar kembali berwisata ke Balikpapan
“building trust itu datang dari kemampuan komunikasi yang baik, bahkan kemampuan menggunakan trigatra bangun bahasa sebaiknya di kuasai oleh para pelaku parekraf ini, karena tidak menutup kemungkinan bahwa wisatawan itu mau belajar juga dari para pemandu wisata,” tutupnya. (*/ob1/ef)