okeborneo.Com TENGGARONG – Perempuan memiliki potensi yang sama dengan laki-laki dalam berbagai bidang, termasuk politik dan usaha. Namun, kenyataannya masih banyak perempuan yang mengalami ketimpangan gender, baik dalam keterlibatan maupun keterwakilan.
Hal ini menjadi perhatian Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar). DP3A menargetkan kesetaraan gender di bidang politik dan usaha pada tahun 2030.
“Harapan kami 2030 itu ada kesetaraan gender untuk keterlibatan dan keterwakilan dalam legislatif maupun eksekutif,” kata Kepala Bidang Kualitas Hidup Perempuan Keluarga, Pengelolaan Data dan Informasi DP3A, Chalimatussa’diyah, Jumat (17/11/2023).
Menurutnya, saat ini ada keterlibatan perempuan ke dunia politik, tapi tidak semua. Karena mereka tidak memiliki akses penuh untuk mampu maju. Padahal mereka berpotensi.
Ia juga mengungkapkan, di dunia usaha, perempuan sering dimarjinalkan dan dianggap hanya mengurus dapur. Padahal, banyak perempuan yang memiliki usaha sendiri, tapi saat pengurusan izin suami yang diminta mengurus atas nama suami.
“Dan itu terlihat dan terukur untuk indeks pembangunan gender. Itu kendala di kami, karena perempuan yang tidak mau terlibatkan di pengurusan itu,” ujarnya.
Untuk mengatasi masalah ini, DP3A terus berupaya mendekati organisasi perempuan untuk mengedukasi dan mengadvokasi. Agar perempuan paham bahwa kesetaraan gender bisa diwujudkan baik domestik maupun publik.
Ia berharap ada dukungan dari pemerintah, masyarakat, dan media untuk mendorong kesadaran dan partisipasi perempuan dalam berbagai bidang.(Adv)