okeborneo.com, KUTAI KARTANEGARA – Di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), marginalisasi perempuan masih menjadi isu signifikan yang diperparah oleh budaya patriarki yang kental. Perempuan sering diremehkan dan menghadapi kesulitan dalam mengakses berbagai sumber daya penting.
Untuk mengatasi masalah ini, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kukar berkomitmen untuk terus mendorong edukasi dan komunikasi yang intensif.
Dalam upaya ini, DP3A fokus pada pemberdayaan perempuan melalui program-program yang dirancang untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mereka, serta memperluas akses mereka terhadap berbagai peluang.
Selain itu, DP3A juga berupaya untuk menjangkau anak-anak perempuan dan memberikan dukungan yang diperlukan agar mereka dapat tumbuh dengan potensi penuh.
“Kami menyadari bahwa marginalisasi perempuan merupakan tantangan besar di Kukar. Oleh karena itu, kami berkomitmen untuk terus melakukan edukasi dan komunikasi yang mendalam dengan perempuan dan anak-anak mereka,” ujar Kepala Bidang Kualitas Hidup Perempuan Keluarga, Pengelolaan Data dan Informasi DP3A, Chalimatussa’diah, Selasa (30/7/2024).
Melalui berbagai kegiatan seperti pelatihan, seminar, dan sosialisasi, DP3A berharap dapat mengurangi kesenjangan yang ada dan memastikan bahwa perempuan mendapatkan hak dan kesempatan yang setara dalam semua aspek kehidupan.
“Dengan pendekatan yang berfokus pada pendidikan dan pemberdayaan, diharapkan akan tercipta perubahan yang positif dan berkelanjutan di masyarakat,” pungkasnya. (adv/dp3akukar/atr/ob1/ef)