okeborneo.com, TENGGARONG – Wakil Ketua DPRD Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) Muhammad Samsun mengadakan silaturahmi dan serap aspirasi dalam rangka reses masa sidang II tahun 2021 yang digelar di pendopo Kelompok Tani Sumber raya di Desa Bendang Raya, Kecamatan Tenggarong Kabupaten Kutai Kartanegara, Selasa (13/7/2021) pukul 16.00 WITA.
Dirinya bertemu secara langsung dan berdiskusi dengan para petani holtikultura setempat. Rencananya akan mengembangkan tanaman buah alpukat di kawasan desa bendang raya ini. Komoditas yang tidak mengenal musim ini dinilai mudah untuk dilakukan perawatan dan bisa ditanam secara bersamaan dengan tanaman lainnya.
Selain itu buah yang mengandung nutrisi yang baik ini bisa dikonsumsi oleh semua umur, melalui anggaran dari DPRD Provinsi Kaltim rencananya pihaknya akan menyalurkan bibit unggul tanaman buah alpukat untuk kelompok tani yang ada di Desa Bendang Raya.
Kunjungan ini juga sekaligus memastikan bahwa lahan yang diperlukan tersedia dan masyarakat mau menanam.
“Rencana bibit alpukat mentega 2.500 bibit. Antusiasnya luar biasa,” kata Samsun.
Politis PDI Perjuangan ini yang juga merupakan anak petani ini juga mengucapkan terima kasih kepada para petani yang memiliki semangat luar biasa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Kalimantan Timur.
“Semangat para petani untuk menghidupi di Kalimantan Timur sangat luar biasa,” tambahnya.
Anggota DPRD yang fokus dalam mengembangkan pertanian dan mensejahterakan petani ini berharap, dengan pemberian bibit unggul alpukat ini bisa meningkatkan perekonomian para petani.
“Kita harapkan ini bisa meningkatkan pendapatan petani petani kita, sebagai penghasilan tambahan disamping tanaman holtikultura lainnya,”ungkapnya.
Sementara itu Ketua Kelompok Tani Sumber Raya Supriono, mengapresiasi langkah dari Wakil Ketua DPRD Kaltim tersebut yang memperhatikan kesejahteraan petani. Dengan pemberian bibit ini bisa dimanfaatkan untuk menambah penghasilan petani.
“Terima kasih kepada Bapak Samsun yang sudi membantu kelompok tani kami dengan memberikan bibit,” kata Supriono.
Sementara itu penyuluh pertanian setempat Rosita menyebutkan bahwa saat ini kendala yang dihadapi para petani selain akses jalan adalah kelangkaan pupuk. Kebutuhan pupuk dari kuota yang diajukan biasanya tidak sepenuhnya terpenuhi.
“Harapan kami beliau bisa mebantu memberikan solusi terkait kelangkaan pupuk dan juga akses jalan,” kata Rosita. (ob1)