okeborneo.com, KUTAI KARTANEGARA – Menurut Kabid Pengembangan Ekonomi Kreatif Dinas Pariwisata (Dispar), David Haka film merupakan salah salah satu daya tarik wisata di Kukar.
“Film sangat penting menjadi salah satu daya tarik wisata juga,” ucapnya.
Menurutnya, di dalam film dapat mengangkat kearifan lokal, budaya, dan pariwisata yang ada di Kukar. Terlebih Kukar dikenal akan kekayaan alam dan budayanya.
“Karena dalam film ini kearifan lokal diangkat, ada budaya, pariwisata, talentnya, pemain lokal semua. Memang produsernya dari Jakarta tetapi kru dari sini semua,” ujarnya.
Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kukar sendiri, telah tertuang didalamnya program Kukar Kaya Festival, dan film menjadi salah satu sub sektornya.
Dispar Kukar melalui program-programnya juga terus melakukan pembinaan terhadap para sineas yang ada di Kukad. Salah satunya dalam produksi film Perisai Mahakam selesai digarap baru-baru ini.
Dispar Kukar sangat berharap, pihaknya bisa menggelar workshop untuk kalangan pelajar agar bisa lahir sineas-sineas baru. Sekaligus menyediakan wadah untuk menyalurkan karya-karyanya seperti ajang Festival Mahakam Pride.
“Mungkin tingkatnya lebih besar kalau bisa nasional, kemarin tingkat Kaltim. Ini supaya menantang sineas-sineas lokal bahwasannya pesaingnya bisa dari Jogja dan kota lainnya, sineas lokal kita sendiri pun tidak kalah saing,” tuturnya.
Ditambahkannya, berdasarkan pendataan pengisian borang untuk masuknya Kukar sebagai Kabupaten/Kota Kreatif 2019 lalu, ada sekitar 80-an sineas yang tersebar di kecamatan-kecamatan.
Selain itu, pemutaran film pendek saat acara Mahakam Pride yang lalu, kurang lebih sebanyak 60 sineas yang mendaftarkan karyanya. Di Tenggarong sendiri, ada tujuh sampai delapan sineas andal. (adv/dkom/obl/ef)