Menu

Mode Gelap

Diskominfo Kutai Kartanegara · 5 Mei 2025 16:36 WIB

Desa Batuah Tampilkan Inovasi Pengolahan Sampah di TTG Kaltim 2025, Dorong Budaya Ramah Lingkungan


 Desa Batuah Tampilkan Inovasi Pengolahan Sampah di TTG Kaltim 2025, Dorong Budaya Ramah Lingkungan Perbesar

okeborneo.com, KUTAI KARTANEGARA — Desa Batuah, Kecamatan Loa Janan, mewakili Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) dalam ajang Teknologi Tepat Guna (TTG) Kalimantan Timur 2025, yang berlangsung di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) dari 29 April hingga 4 Mei 2025.

Inovasi yang dibawa bukan sekadar alat, tapi juga sebuah gerakan perubahan. Melalui konsep IPAS (Inovasi Pengolahan Sampah), Desa Batuah mengembangkan metode pengelolaan sampah rumah tangga berbasis partisipasi warga. Teknologi ini memanfaatkan bahan sederhana seperti drum bekas untuk mengolah sampah organik menjadi kompos, pupuk cair, dan bahan kerajinan.

Ketua Posyantek Desa Batuah, Nurdin Sukri, menyebutkan bahwa IPAS merupakan hasil kolaborasi antara warga, pemerintah desa, dan dukungan dari Belanja Keuangan Daerah (BKKD) tahun anggaran 2024. “Teknologi ini hadir dari kebutuhan warga. Kami ingin masyarakat punya solusi yang mudah, murah, dan efektif dalam mengelola sampah,” jelas Nurdin, Rabu (30/04/2025).

Dalam kompetisi TTG Kaltim 2025, IPAS berkompetisi di dua kategori utama: Teknologi Tepat Guna Unggulan dan Posyantek Berprestasi. Capaian ini dinilai membanggakan karena menunjukkan keseriusan masyarakat desa dalam menciptakan solusi lokal yang berdampak luas.

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kukar, Arianto, mengapresiasi capaian Desa Batuah. Menurutnya, partisipasi di TTG bukan sekadar ajang pamer teknologi, tetapi wujud nyata dari gerakan membangun desa melalui inovasi.

“Desa Batuah menunjukkan bahwa perubahan tidak harus menunggu teknologi canggih. Dimulai dari lingkungan terdekat, mereka mampu membuat sistem yang aplikatif dan berkelanjutan,” ungkap Arianto.

DPMD Kukar menilai Posyantek Batuah sebagai salah satu yang paling progresif di Kukar, dan berharap semangat tersebut bisa menjalar ke desa-desa lainnya. Arianto juga menekankan pentingnya menjadikan teknologi tepat guna sebagai bagian dari budaya desa, bukan sekadar proyek sesaat.

Nurdin berharap IPAS tak hanya berhenti sebagai proyek unggulan di kompetisi, melainkan bisa ditiru dan diterapkan di desa-desa lain. “Kami ingin budaya memilah dan mengolah sampah menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat, bukan kewajiban,” ujarnya.

Ajang TTG Kaltim 2025 menjadi panggung pembuktian bahwa inovasi desa mampu menjawab tantangan lokal secara mandiri. Melalui IPAS, Desa Batuah memberi pesan bahwa masa depan lingkungan bisa dijaga dengan teknologi sederhana yang lahir dari kebutuhan riil masyarakat.(adv/diskominfokukar/atr/ob1/ef)

Artikel ini telah dibaca 10 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Mewujudkan Pers Berkualitas dan Berintegritas, SMSI Kukar Gelar Pelatihan Jurnalistik dan Pra UKW

23 Agustus 2025 - 18:25 WIB

Terima Aspirasi Mahasiswa, Wabup Kukar Janji Lunasi Kekurangan Anggaran Beasiswa di Perubahan APBD

14 Agustus 2025 - 14:55 WIB

Tabang Lakukan Penyesuaian Anggaran, Pastikan Program Prioritas Tetap Berjalan

13 Agustus 2025 - 18:08 WIB

Muara Jawa Fokus Relokasi Kantor Camat dan Perbaikan Akses Jalan pada 2025

13 Agustus 2025 - 17:59 WIB

Muara Jawa Genjot Infrastruktur untuk Buka Akses dan Dongkrak Potensi Pesisir

13 Agustus 2025 - 17:49 WIB

Samboja Barat Kembangkan Kain Sasirangan, Perempuan Jadi Motor Penggerak Ekonomi Kreatif

13 Agustus 2025 - 17:48 WIB

Trending di Diskominfo Kutai Kartanegara