okeborneo.com, KUTAI KARTANEGARA – Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Sutikno menyebutkan telah tertuang Rencana Strategis (Renstra) dan Rencana Kerja (Renja) 2021-2026 soal pembangunan 100 embung dan 100 kilometer jalan usaha tani.
Pembangunan tersebut akan segera direalisasikan pada tahun 2022 mendatang dan diselesaikan sampai 2026. Untuk diketahui, dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) memang telah dituangkan pembangunan 120 embung dan 120 jalan usaha tani.
Nantinya, pembangunan akan dilakuan pada sejumlah kawasan yang sudah ditetapkan oleh Distanak. Sutikno menerangkan, bahwa sisanya sebanyak 20 embung dan 20 jalan usaha tani bakal dikerjakan oleh Dinas Perkebunan (Disbun) Kukar.
“Insya Allah dalam perubahan ini kita sudah action, terus tahun 2022 kita go. Ini sudah kita siapkan semua perangkatnya, artinya embung dan void atau lubang bekas tambang sudah ada ketemu titik-titiknya,” tegasnya.
Pembangunan embung sendiri berfungsi sebagai tempat penampungan air. Dan air ini menjadi kebutuhan vital bagi petani-petani yang ada pada musim kemarau. Sehingga akan dibangunkan embung dengan harapan dapat memudahkan pekerjaan mereka saat sawah kekeringan.
Targetnya, melalui kehadiran embung yang dibangun dari lubang eks tambang batu bara itu dapat membuat komoditi padi sawah bisa dipanen hingga tiga kali dalam setahun. “Ini menjadi tantangan kami, teman teman di lapangan berjibaku. Mudah-mudahan ini bukan menjadi kendala justru menjadi semacam sumber air yang sangat bermanfaat,” harapnya.
Lalu keberadaan jalan usaha tani yang keberadannya sangat diperlukan. Karena selama ini akses jalan pertanian masih menjadi kendala bagi sejumlah petani. Melalui pembangunan ini juga diharapkan bisa memudahkan mobilitas petani.
“Kenapa kami buat pertanian berbasis kawasan karena ingin Kukar menjadi pilot project semacam pertanian modern. Jadi terintergrasi jaringan irigasi antar desa seperti kawasan Sebulu dan Muara Kaman itu terkoneksi,” jelasnya. (adv/dkom/obl/ef)