okeborneo.com, KUTAI KARTANEGARA – Anggota Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) Farida, mengungkapkan saat ini jumlah perempuan dalam dunia politik masih terbatas.
Dirinya mengatakan, partisipasi perempuan Indonesia dalam parlemen masih sangat rendah dan ini tentu akan berdampak pada isu kesetaraan gender yg belum mampu merespon masalah utama pada perempuan.
“Dimana ini akan berpengaruh pada agenda dan proses pembuat kebijakan serta proses pembangunan,” ujar Farida.
Farida menuturkan, kebijakan afirmasi dan penguatan terus diupayakan, karena dalam demokrasi insklusif, masyarakat sebagai pilar yang sangat penting untuk mewujudkan partisipasi politik pada perempuan.
Ia juga mengatakan bahwasanya peran wanita sangatlah besar diberbagai bidang. Emansipasi yang sebenarnya adalah memberikan hak yang sama untuk mengembangkan diri secara profesional dalam pembangunan daerah, emansipasi merupakan tindak lanjut dari kesetaraan serta tindakan nyata perempuan dalam kehidupan.
“Alangkah bijaksana nya jika kita memaknai emansipasi perempuan dan laki-laki dalam bentuk kerjasama atau partner dalam kehidupan mempunyai hak yang sama tanpa adanya perbedaan,” tutur Farida.
Ia berharap untuk perempuan seluruh Indonesia terutama perempuan Kukar. “Terus kejar mimpimu, siapapun kamu, apapun pilihan hidupmu jadilah yg Terbaik karena darimulah lahir penerus – penerus bangsa. Tumbuh dan berkembaglah seperti keinginan kalian, lakukan hal-hal yang positif, yang mampu membuat itu merasakan kebahagiaan,” tutupnya. (atr/ob1/ef)