Suasana rapat penanganan Karthula (angga/okeborneo.com)
okeborneo.com, KUTAI KARTANEGARA – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Kartanegara (Kukar) melaksanakan rapat terkait dengan permasalahan Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla), rapat tersebut di pimpin oleh Sekda Kukar Sunggono dengan dihadiri langsung oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) , Disdamkar hingga Dandim0906/KKR Letkol Inf Jeffrey Satria.
Rapat tersebut berlangsung di Ruang Rapat Sekda, Kantor Bupati Kukar, pada Rabu (6/9/2023). Kepala Pelaksana (Kalal) BPBD Kukar, Setianto mengatakan rapat hari ini melibatkan stakeholder terkait untuk menindaklanjuti perkembangan cuaca dan kondisi titik api yang berkembang di Kukar.
Sekaligus menindaklanjuti penetapan SK Gubernur Kaltim yang menetapkan bahwa Provinsi Kaltim masuk dalam kategori Siaga Karhutla dan Kekeringan. Maka dari itu, berdasarkan hasil rapat , Setianto mengemukakan para stakeholder sepakat untuk meningkatkan koordinasi dan menyatukan semua sumber daya.
“Kita sepakat akan membangun posko penanganan Karhutla dan kekeringan yang bertujuan untuk mengefektifkan penanganan, ” ujar Setianto.
“Rencananya ketiga posko itu akan dibagi di tiga zonasi diantaranya Hulu (Muara Kaman), Tengah (Tenggarong) dan untuk kawasan pesisir rencananya ada dua pilihan yaitu Kecamatan Sanga-Sanga atau Muara Jawa, ” sambung Setianto.
Adapun untuk jumlah titik api di Kukar, Setianto mengaku ada sebanyak 53 titik api yang tersebar di seluruh Kabupaten Kukar, data tersebut berdasarkan dari citra satelit.
“Karena wilayah Kukar wilayah gambut dan perkiraan musim kemarau ini lebih panjang dari beberapa tahun yang lalu, kemungkinan titik api ini akan terus berkembang, ” ucapnya.
Dalam penanganan kali ini, BPBD Kukar selaku koordinator akan menggandeng beberapa stakeholder diantara TNI/Polri, Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) , Manggala Agni hingga Dinas Pemadam Kebakaran dan Keselamatan (Disdamkar) Kukar. (atr)