okeborneo.com, KUTAI KARTANEGARA – Merdeka Belajar dalam ranah PAUD adalah Merdeka Bermain, dimana fokus pada pengembangan kemampuan fondasional dengan cara yang menyenangkan. Hal ini mengemuka dalam Workshop Pendidikan bertajuk “Transisi PAUD menuju SD yang Menyenangkan”, yang digelar hari ini (28/7) diikuti oleh tak kurang dari 130 kepala sekolah dan guru-guru PAUD se-Kutai Kartanegara.
Kegiatan yang diinisiasi oleh Hetifah Sjaifudian, anggota DPR RI daerah pemilihan Kalimantan Timur ini bekerjasama dengan Direktorat Sekolah Dasar Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi RI. Hadir sebagai narasumber Muhammad Hasbi (Direktur SD), Sugiyanto (Widyaprada Ahli Madya Direktorat SD), Suyato (Widyaprada Ahli Madya Direktorat SD), Pujianto (Kepala Bidang PAUD Dinas Pendidikan Kabupaten Kutai Kartanegara), Hermawanti Puspitasari (Ketua HIMPAUDI Kabupaten Kutai Kartanegara), dan Budi Raharjo (Dosen PAUD Universitas Mulawarman).
Pujianto menyampaikan Program ini sangat krusial dan penting, program transisi PAUD ke SD yang menyenangkan ini diharapkan betul-betul bisa berjalan dengan baik. Mindset masyarakat, dimana para orang tua beranggapan kalau anaknya mau masuk SD harus bisa baca dulu, padahal pondasi anak harusnya menjadi hal yang utama.
“Kami terus berharap agar terkait transisi PAUD ke SD yang menyenangkan ini agar dapat berjalan dengan baik” tegasnya.
Muhammad Hasbi menegaskan esensi Episode 24 adalah adanya transisi yang mulus dari kurikulum PAUD ke kurikulum SD. Karenanya, Merdeka Belajar 24 fokus pada transisi PAUD ke SD yang menyenangkan serta menghapus Calistung sebagai tes masuk SD.
“Satuan Pendidikan juga perlu untuk menerapkan masa masa perkenalan bagi peserta didik baru selama dua minggu pertama (di PAUD dan SD), dan menerapkan pembelajaran yang membangun enam kemampuan fondasi anak” paparnya.
Hetifah Sjaifudian menegaskan bahwa anak-anak Indonesia harus tetap memiliki semangat dan keceriaan. Mereka mempunyai hak untuk tumbuh dan berkembang dengan cara yang bahagia.
“Pendidikan bukan memberikan pengetahuan anak-anak (apalagi di usia dini) dengan cara yang stress dan menekan, sehingga anak-anak harus diajarkan dengan cara yang menyenangkan. Pendidikan awal sangat penting, sama dengan hal nya pendidikan
Pendidikan awal merupakan fondasi kemampuan” tegasnya.
Legislator Golkar ini kembali menegaskan pada intinya, Merdeka Belajar mendorong agar seluruh pihak, baik guru maupun siswa berpartisipasi secara seimbang dalam pembelajaran. Begitu juga dalam ranah PAUD. Kurikulum Merdeka Belajar memberikan ruang bagi guru untuk berkreativitas dalam memberikan materi ajar.
“Maka, guru tidak lagi sekedar menjadi pemateri tunggal namun juga sebagai fasilitator. Fasilitator harus mampu menumbuhkan rasa ketertarikan bagi siswa untuk belajar dan mengembangkan diri, dan semuanya berfokus kepada penguatan fondasi dan karakter anak” tandasnya.
Wakil Ketua Komisi X DPR RI tersebut menutup sambutannya dengan mengingatkan bahwa peran kepala sekolah dan guru sangat penting untuk membentuk dan menciptakan suasana belajar yang menyenangkan bagi anak usia dini.
“Terakhir saya ingin mengingatkan kembali bahwa para kepala sekolah dan guru sangat penting dalam menciptakan suasana belajar yang menyenangkan bagi anak-anak kita, karena itulah workshop yang kita lakukan pagi ini penting untuk meningkatkan kapasitas dan menguatkan kesadararan kita bahwa merdeka belajar bagi anak usia dini adalah merdeka bermain”, tutupnya.