okeborneo.com, KUTAI KARTANEGARA – Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kutai Kartanegara (Kukar) Rinda Desianti mengatakan bahwa pada Kamis (28/10/2021) mendatang, pihaknya bakal melakukan pelantikan pengurus Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM).
Pelantikan pengurus FKDM ini akan dilakukan bagi lima kecamatan yakni Kecamatan Tenggarong, Kecamatan Tenggarong Seberang, Kecamatan Sebulu, Kecamatan Loa Kulu, dan Kecamatan Loa Janan.
Acara pelantikan tersebut juga dirangkai dengan Bimbingan Teknis (Bimtek) soal sistem pelaporan beberapa kejadian yang diindikasi dapat mengganggu proses penyelenggaraan pemerintah.
Rinda menceritakan, kini dia juga sedang mengikuti diklat Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) Tingkat II Tahun 2021. Dirinya juga tengah menggarap proyek perubahan dengan tajuk Optimalisasi Peran Forum-forum Bentukan Pemerintah Menuju Kukar Aman dan Nyaman (Kuanyam).
Dijelaskannya, dalam waktu dekat Kukar akan menghadapi peresmian IKN, tentunya hal itu akan berdampak untuk banyak orang. Sehingga, melalui forum-forum ini, dapat menjadi mitra yang tangguh dan kokoh bagi pemerintah. “Kita berharap mereka betul-betul menjadi mitra pemerintah dalam menuju Kukar aman dan nyaman,” harap Rinda, Rabu (27/10/2021). .
Dari diklat yang diikutinya Rinda, nantinya akan ada empat output, yaitu Perbup yang mengatur tiga forum yang ada di Kukar. Diantaranya, FKDM, Forum Pembauran Kebangsaan (FPK), dan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB). Ketiga forum ini nantinya bakal dioptimalisasi sebagai mitra Pemkab Kukar
“Termasuk izin untuk mendirikan rumah ibadah. Karena ada izin khusus, dan salah satunya adalah SK Bupati tentang pembentukan FKDM di 18 kecamatan,”jelasnya.
Nantinya akan ada dua hal baru yang diatur dalam Perbup yang mengatur soal forum-forum tersebut. Yakni melibatkan forum-forum dalam penanganan Pandemi Covid-19 dan terlibat dalam edukasi yang berkaitan dengan Covid-19 kepada masyarakat, khususnya protokol kesehatan maupun vaksinasi.
“Karena target vaksinasi 70 persen dan itu harus tercapai. Ketika ingin mencapai vaksinasi 70 persen tentu saja elemen masyarakat harus dilibatkan,” pungkasnya. (adv/dkom/obl/ef)