okeborneo.com, KUTAI KARTANEGARA – Kabid Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum Kukar, Linda Juniarti, menjelaskan upaya penanganan jalan rusak di poros Kota Bangun-Tabang, tepatnya di Desa Sebelimbingan menuju Teluk Muda, yang menjadi akses utama bagi tiga kecamatan di wilayah tersebut.
Tahun ini, Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) telah menganggarkan dana untuk memperbaiki jalan yang rusak di poros tersebut melalui dua sumber dana. Dana Alokasi Khusus (DAK) sebesar 30 miliar rupiah dan anggaran dari APBD Kukar sebesar 20 miliar rupiah sudah dialokasikan untuk penanganan jalan tersebut.
Namun, Linda Juniarti, Kabid Bina Marga Dinas PU Kukar, mengungkapkan bahwa hingga saat ini pihaknya belum menerima dokumen hasil tender dari Badan Layanan Pengadaan (BLP).
“Kami sudah melakukan proses tender, namun sampai hari ini kami belum menerima dokumen hasil tender dari BLP. Sementara itu, DAK yang dialokasikan untuk perbaikan jalan ini, menurut keputusan Menteri Keuangan pada 3 Februari lalu, telah dibatalkan karena kebijakan efisiensi anggaran. Dana tersebut tidak dapat dilaksanakan sementara, menunggu keputusan lebih lanjut,” ujar Linda.
Sementara itu, dana APBD sebesar 20 miliar rupiah untuk perbaikan jalan ini tetap berlanjut. Proses tender APBD telah masuk dalam masa sanggah dan diperkirakan akan selesai pada 6 Februari. “Setelah masa sanggah selesai, kami akan segera bergerak untuk memulai perbaikan, termasuk mengukur ulang di lapangan. Kami targetkan bisa segera memperbaiki jalan yang rusak parah,” lanjut Linda.
Perbaikan jalan ini sangat penting karena menjadi satu-satunya akses utama bagi warga dari tiga kecamatan yang terhubung ke Kubar. Sebelumnya, Pemkab Kukar telah mengusulkan dukungan dari sektor swasta melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) untuk membantu memperbaiki jalan tersebut. Namun, hingga saat ini kesepakatan dengan perusahaan swasta masih dalam proses koordinasi.
Dengan anggaran yang terbatas dan berbagai kendala yang dihadapi, Linda berharap jalan tersebut dapat segera diperbaiki dan dapat mengurangi dampak buruk dari kondisi jalan yang rusak.
“Kami terus berupaya, meski terkendala oleh beberapa hal, namun kami akan tetap mengutamakan keselamatan dan kenyamanan pengguna jalan,” pungkas Linda.(atr/ob1/ef)
