okeborneo.com, KUTAI KARTANEGARA – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Kartanegara (Kukar) membentuk tim Konvergensi Percepatan Pencegahan Stunting (KP2S). Tim ini dibentuk untuk merealisasikan target Pemkab dalam menurunkan angka stunting di Kukar.
Tim ini dipimpin langsung oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kukar, Sunggono sejak tahun 2019 yang lalu. Sesuai dengan Surat Keputusan (SK) Bupati nomor 301/SK-BUP/HK/2019.
Untuk diketahui, Kukar sendiri targetkan angka stunting turun menjadi 16 persen tahun 2021 ini.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kukar, Martina Yulianti mengatakan, terdapat beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang tergabung dalam tim KP2S.
“Macam-macam OPD-nya, mulai dari Bappeda, Dinkes, DPMD, Diskominfo, Dinas Kelautan dan Perikanan, Dinas KB, DPPPA, dan lainnya,” sebutnya, Rabu (20/10/2021).
Masing-masing OPD yang tergabung adalah mereka yang memiliki program untuk pemenuhan layanan dasar, yang disesuaikan dengan kebutuhan sasaran. Yang harus dipenuhi adalah 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) bagi anak yang baru lahir.
Tidak hanya itu saja, saat ini fokusnya pun sekarang menyasar kepada remaja putri. Mereka nantinya akan hamil dan kesehatannya tentu harus diperhatikan, jangan sampai kekurangan zat besi.
“Dia harus sehat, jangan sampai saat remaja dia kekurangan zat besi. Kalau kurang zat besi, dia bakal anemia saat hamil,” jelasnya.
Seorang wanita yang tengah mengandung memerlukan zat besi ekstra. Sang bayi yang ada dalam kandungan tidak akan mendapatkan tambahan, jika ibunya hanya mengkonsumsi zat besi melalui minuman tablet saja.
Jika demikian, anak yang tengah dikandung dapat kekurangan gizi. “Anaknya nanti enggak kebagian, nanti anaknya kekurangan gizi,” tambahnya.
Remaja putri harus diajarkan sejak dini akan pemenuhan gizi mereka. Agar saat hamil nanti semuanya telah terpenuhi dan tidak khawatir dengan kandungannya. (adv/dkom/obl/ef)