okeborneo.com, KUTAI KARTANEGARA – Beasiswa Kukar Idaman tahun 2023 telah resmi dibuka bagi para tenaga pendidik hingga para murid. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Kartanegara (Kukar) menyediakan dana segar sebesar Rp 20 miliar untuk tahun ini, Sabtu (29/4/2023).
Perlu diketahui, program Beasiswa Kukar Idaman merupakan salah satu program dedikasi Bupati Kukar Edi Damansyah dan Wabup Kukar Rendi Solihin yang sudah tertuang dalam Misi ke-2 Kukar Idaman. Yakni Meningkatkan Pembangunan Sumber Daya Manusia Yang Berakhlak Mulia, Unggul, dan Berbudaya.
Hal tersebut diungkapkan langsung oleh Kepala Bagian Kesra Setkab Kutai Kartanegara, Dendy Irwan Fahriza merincikan beasiswa yang disiapkan Pemkab Kukar. Di antaranya ada beasiswa 1.000 guru sarjana, sasaran program ini adalah tenaga pendidik non PNS yang belum linier atau S1.
Kemudian, beasiswa bagi calon guru, yakni adalah mahasiswa atau mahasiswi asal Kutai Kartanegara yang kuliah mengambil jurusan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.
Selain itu, Bagian Kesra Kukar juga memiliki program untuk membayarkan beasiswa pelajar tersebut langsung ke rekening perguruan tinggi, dengan mekanisme tuntas per tahun pelajaran. “Pada tahun 2022 lalu, banyak yang salah pemahaman, penerima beasiswa mengira masuk ke rekening personal, padahal tidak,” ucapnya.
Selanjutnya, ada juga beasiswa santri lanjut perguruan tinggi. Beasiswa ini merupakan Program Satu Desa Satu Tahfiz. Pemkab membuka kuota 50 orang untuk satu tahun. Beasiswa ini diperuntukkan bagi anak-anak yang lulus dari LPTQ untuk melanjutkan ke PTIQ, di institut Ilmu Qur’an yang berada di Jakarta.
“Tahun ini kuotanya dibuka untuk umum, ada 20. Dengan syarat minimal hapal lima juz. Targetnya lima tahun dengna 100 kuota,” ucapnya.
Ada beasiswa stimulan bagi D4 atau S1 yang terus menjadi favorit, sebab kuotanya besar. Untuk tahun 2022 saja, seribu mahasiswa yang mendaftar. Dendy menyebut, beasiswa stimulan menyiapkan 4 ribu kuota untuk lima tahun.
Untuk tahun ini, Bagian Kesra Setkab Kukar akan membuka kuota 800 untuk beasiswa stimulan. Pendaftarannya dimulai bulan April ini. “Realiasi validasi yang layak hanya 644. Mereka yang tidak lolos karena sudah dapat beasiawa kaltim tuntas, syarat tidak memenuhi mulai administrasi hingga kelengkapan berkas yang di upload,” jelasnya.
Lalu ada beasiswa kerja sama tematik yang menyesuaikan dengan tema pembangunan daerah, seperti pariwisata dan pertanian. Diketahui, adanya beasiswa ini berdasarkan atas kebutuhan daerah, yang dipetakan oleh perangkat daerah. Dinas Pertanahan dan Penataan Ruang (DPPR) sudah memetakan dan bekerjasama dengan STPM Yogyakarta.
“Kuotanya disiapkan 40 orang selama lima tahun,” ujar Dendy.
Bahkan, pihak Kesra juga menyiapkan beasiswa programmer dan teknisi jaringan di Diskominfo Kukar. Ini merupakan beasiswa kerja sama dengan target 200 kuota. Sampai saat ini baru terealisasi 21 orang, terdiri dari Polnes dan ATMI Surakarta. Ia menerangkan, beasiswa ini akan dilakukan evaluasi untuk diubah polanya.
“Regulasinya akan diubah dengan menyasar lima kategori, yakni yatim, piatu, yatim piatu, disabilitas, pra sejahtera. Perubahan beasiswa ini akan dibiayai secara tuntas, mulai dari pendidikan dasar hingga pendidikan perguruan tinggi, ” terangnya.
Nantinya pencarian akan dilakukan dua kali selama setahun, ketika sudah masuk ajaran baru penerima beasiswa langsung bisa mengajukan rekom di Kesra. Apabila sudah pencairan maka segera dibekukan lagi, kemudian bila sudah enam bulan dicairkan lagi.
Seandainya penerima tidak melanjutkan perguruan tinggi, maka biaya untuk menempuh perguruan tinggi akan kembali ke KAS daerah. “Ini sudah ada perjanjian anatara Kesra, Disdik, maupun si penerima, sehingga tidak ada yanb menganggur di kas penerima,” ujarnya.
Lalu ada beasiswa pondok pesantren dengan target 1.000 kuota selama lima tahun, dengan rincian 200 orang per tahun. Hingga sekarang sudah ada 158 anak yang tersebar di beberapa pondok pesantren.
“Berdasarkan evaluasi, masih menyasar yang berprestasi sedangkan banyak info dari pengurus pesantren banyak anak-anak yang nyantri tidak mampu, yatim piatu. Insyaallah tahun ini kami menyasar itu, tidak hanya yang berprestasi,” tuturnya.
Dan yang terakhir, ada beasiswa bagi SD, SMP, dan SMA SLB. Total saat ini ada 15 penerimaan beasiswa, kebanyakan anak-anak yang lainnya sudah menerima bantuan beasiswa pendidikan dari pusat. Untuk itu, daerah tidak boleh mengintervensi. Terkecuali apabila anak-anak tersebut menerima bantuan dari sumber lain, contohnya seperti CSR. (adv/prokom/atr/ob1/ef)