okeborneo.com, KUTAI KARTANEGARA – Banjir yang merendam wilayah hukum Polsek Samboja pada Jumat (3/9/2021) dini hari tak membuat semangat personel anggota Polsek Samboja surut.
Kapolsek Samboja, AKP Adyama Baruna Pratama saat dikonfirmasi mengatakan banjir di wilayahnya berangsur-angsur mengalami penurunan sejak siang. “Tadi pagi jalan raya di simpang Pertamina dari arah km 38 menuju samboja masih tinggi karena lokasi rendah dan kiriman dari daerah Amborawang. Sehingga tidak dapat dilalui pengguna jalan, disitu yang terparah,” jelasnya.
Adyama mengungkapkan banjir cukup tinggi di sepanjang daerah Sungai Seluang dari lokasi rumah sakit sampai dengan perbatasan Wonotirto, namun saat ini sudah berangsur surut.
“Dengan ketinggian selutut orang dewasa, Pasar Subuh juga banjir sekitar 50 cm dan perbatasan Amborawang Darat dengan Margomulyo sekitar 30-35 cm. Itu untuk akses jalan,” ungkapnya.
“Kalau untuk wilayah perkampungan terdampak di wilayah Pemedas, Kampung Lama, Margomulyo, Wonotirto dan Sungai Seluang,” sambungnya.
Lebih lanjut diungkapkan, personel Polsek Samboja mulai subuh sekitar pukul 05.00 WITA, langsung turun ke lapangan, masing-masing masing sub sektor untuk melakukan peninjauan serta mengatur lalu lintas warga.
“Tadi pagi kami bersama Koramil dan Kecamatan langsung turun ke lokasi, jika terjadi peristiwa seperti ini secara otomatis kami semua turun,” ucapnya. “Hanya saja tadi terkendala ada jalan yang tidak dapat dilalui oleh kendaraan jadi pantauan terbagi pada sub sektor,” sambungnya.
Selain mengatur lalu lintas dan membantu warga yang perlu dievakuasi dan membagikan bantuan, Polsek Samboja beserta jajarannya dibantu dengan relawan bergotong-royong membangun dapur umum untuk warga yang terdampak.
“Untuk sementara bantuan yang kita berikan berupa konsumsi siap makan yang disebar ke beberapa lokasi yang terdampak,” katanya.
Pihaknya juga sedang melakukan pembangunan dapur umum di daerah Margomulyo, karena saat ini wilayah tersebut masih tinggi walaupun didaerah lainnya sudah mulai penurunan.
“Selanjutnya kami mendirikan dapur umum bersama Kecamatan dan bersiaga untuk mengevakuasi warga jika ada yang butuh serta berkoordinasi dengan relawan, PMI maupun balakarcana yang ada di Samboja,” tandasnya
Terpisah, Camat Samboja Ahmad Nurkhalish mengatakan bantuan berupa logitik tersebut berasal dari warga, komunitas, perusahaan serta MUSPIKA.
“Dari pegawai kantor ada juga saya perintah untuk membungkus nasi. Sementara ini konsumsi siap makan yang kami distribusikan untuk warga yang terdampak,” bebernya.
Lebih lanjut dikatakannya untuk menyalurkan bantuan pihaknya melakukan secara bergotong-royong. “Untuk sebagian relawan yang bersiaga membantu mengatur lalu lintas dan bersiaga jika ada warga yang perlu dievakuasi,” tutupnya. (bdp/ob1/ef)