okeborneo.com, KUTAI KARTANEGARA – Sepuluh aparatur sipil negara (ASN) DLHK Kutai Kartanegara kini dibekali keterampilan mengoperasikan drone. Langkah ini ditujukan untuk memperkuat pengawasan lingkungan, khususnya pada pembukaan lahan dan aktivitas pasca-tambang yang sulit dijangkau inspeksi darat.
Suasana ruang Bengkirai, Kantor DLHK Kukar, Kamis (18/9/2025), dipenuhi tatapan serius sepuluh ASN yang fokus pada layar laptop dan proyektor. Mereka tengah mengikuti pelatihan khusus mengoperasikan drone yang digelar hingga Minggu mendatang. Peserta berasal dari berbagai bagian, mulai pengendali dampak lingkungan, staf teknis, hingga pejabat struktural DLHK.
Pengawas Lingkungan Hidup Ahli Muda DLHK Kukar, Rizal Hadi, menegaskan bahwa teknologi drone bukan sekadar perangkat hobi. “Minimal peserta bisa mendapatkan gambaran kondisi lahan dari atas. Kalau bicara lingkungan, kita tidak bisa hanya berpegang pada laporan. Drone ini bisa memperlihatkan kondisi sebenarnya,” ujarnya.
Rizal menjelaskan, drone akan menjadi “mata dari langit” bagi DLHK untuk memantau kondisi lapangan secara lebih akurat. Dengan kamera udara, petugas bisa mendeteksi dampak pembukaan lahan, aktivitas penutupan pasca-penambangan, hingga perubahan tutupan hutan di kawasan sulit dijangkau. “Dengan pengawasan berbasis spasial, data yang kita miliki akan lebih kuat,” tambahnya.
Pelatihan ini tidak hanya mengajarkan teknik menerbangkan drone. Peserta juga dibekali materi teknis tentang pemetaan, dokumentasi visual, dan analisis dasar citra udara. Sebagai penutup, sertifikat resmi akan diberikan sebagai bukti peningkatan kompetensi ASN DLHK.
Bagi DLHK Kukar, kegiatan ini merupakan bagian dari strategi memperkuat kapasitas lembaga menghadapi tantangan besar pengelolaan lahan. Harapannya, teknologi drone menjadi instrumen penting dalam memastikan kelestarian lingkungan, sekaligus meningkatkan efektivitas pengawasan di wilayah dengan tekanan industri ekstraktif yang tinggi. (adv/dlhkkukar/atr)








