okeborneo.com, KUTAI KARTANEGARA – Laboratorium lingkungan milik Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) kini menjadi sorotan. Selain berstatus sebagai satu-satunya laboratorium lingkungan hidup di Kalimantan Timur (Kaltim), lembaga ini juga tercatat sebagai pionir di daerah dalam bidang pengujian dan pemantauan kualitas lingkungan.
Namun, di balik pencapaian tersebut, Kepala UPTD Laboratorium DLHK Kukar, Abdul Rokhim, mengakui masih terdapat sejumlah tantangan yang harus segera dibenahi agar fungsinya dapat berjalan maksimal.
“Laboratorium ini memang satu-satunya di Kaltim dan sudah menjadi rujukan banyak pihak, tapi kami masih menghadapi kendala utama di aspek sumber daya manusia,” ujarnya belum lama ini.
Abdul Rokhim menjelaskan, pengelolaan laboratorium lingkungan membutuhkan tenaga ahli dengan kompetensi khusus, terutama di bidang analisis dan pengujian sampel. Tanpa dukungan SDM yang mumpuni, hasil uji yang dihasilkan bisa kehilangan akurasi dan keandalan.
“Berbeda dengan unit administrasi, laboratorium menuntut keahlian teknis yang tinggi. Kualitas data sangat bergantung pada kemampuan analis di dalamnya,” jelasnya.
Ia menyebut, sebelumnya laboratorium sempat didukung oleh beberapa tenaga honorer, namun kini sebagian besar sudah tidak lagi aktif. Kondisi ini membuat beban kerja meningkat, terutama dengan banyaknya permintaan uji sampel dari berbagai instansi dan pihak swasta.
Seiring dengan ditetapkannya UPTD Laboratorium DLHK Kukar sebagai Badan Layanan Umum Daerah (BLUD), Abdul Rokhim berharap ada perhatian lebih terhadap penambahan tenaga kerja berkompeten yang sesuai dengan standar teknis laboratorium lingkungan.
“Kita ingin memperkuat tim agar bisa memberikan layanan pengujian yang akurat, cepat, dan kredibel. Karena data lingkungan itu sangat menentukan kebijakan publik ke depan,” tegasnya.
Lebih jauh, ia berharap laboratorium ini tidak hanya berfungsi sebagai pusat pengujian, tetapi juga menjadi pusat riset dan pembelajaran bagi daerah lain di Kaltim dalam upaya menjaga kelestarian lingkungan.
“Kami ingin laboratorium ini menjadi rujukan, bukan hanya dari segi layanan, tetapi juga dari segi inovasi dan profesionalisme,” tambahnya.
Abdul Rokhim menegaskan, dengan dukungan SDM dan fasilitas yang memadai, laboratorium DLHK Kukar berpotensi menjadi garda terdepan dalam menjaga integritas data lingkungan dan mendukung pembangunan berkelanjutan di Kaltim.
“Kalau sumber daya manusianya kuat, hasilnya juga akan kuat. Kredibilitas data lingkungan adalah kunci kepercayaan publik,” pungkasnya. (adv/dlhkkukar/atr)








