okeborneo.com, SAMARINDA — Stok minyak goreng curah di Kota Samarinda dipastikan aman dalam empat minggu ke depan. Kapolresta Samarinda Kombes Pol Ary Fadli mengatakan pihaknya lakukan sidak ke gudang milik Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda di Kompleks Pergudangan Jalan Ir Soetami Kelurahan Karang Ulu Sungai Kunjang serta Pasar Segiri untuk melihat stok minyak goreng.
“Iya, ini sesuai dengan data dari Perusahaan Umum Daerah (Perumda) dan Dinas Perdagangan (Disperindag) Kota Samarinda, sampai empat pekan kedepan stok masih ada,” ucapnya.
“Dan Perumda siap untuk melayani ke kelurahan-kelurahan yang ada di Samarinda, untuk memenuhi keperluan minyak goreng, sesuai data yang ada, maupun ke agen-agen penyalur,” sambungnya.
Dijelaskan Ary, dari hasil tinjauan yang dilakukan, pendistribusian minyak goreng curah, yang dilakukan pemkot melalui perumda dilaksanakan secara door to door.
“Itu melalui RT-RT yang mendata warganya yang memerlukan minyak goreng kemudian dari RT nantinya melapor ke kelurahan untuk membantu terkait pendistribusiannya, sesuai dengan data yang ada,” jelasnya.
Pemkot melalui perumda yang nantinya akan mengatur waktu setiap harinya dalam mendistribusikan kurang lebih 20 ton, ke seluruh wilayah Kota Tepian.
“Dan perumda ini nantinya siap untuk melayani permintaan masing-masing kelurahan,” jelasnya.
“Jadi, dari pantaun kami khsususnya minyak goreng ini sudah tercukupi, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir kekurangan,” tambahnya.
Diungkapkan pula, pendistribusian juga dilakukan melalui agen-agen penyalur. “Seperti sidak yang kami lakukan di Pasar Segiri yang memang hari ini sesuai jadwal dari pusat ada 15 ton yang masuk ke Samarinda, di agen UD Belibis Jaya. Barangnya baru datang satu tangki tadi malam, saat ini tengah upaya pendistribusian,” jelasnya.
“Dan kemungkinan mulai siang hingga sore dan mungkin besok bisa dilihat minyak curah sudah tersedia, untuk itu masyarakat bisa membeli sesuai harga yang sudah ditentukan pemerintah,” sambungnya.
Pihaknya juga sudah mengingatkan para agen dan pedagang di pasar, untuk mematuhi ketentuan harga yang telah ditentukan oleh pemerintah.
“Jadi, UMKM silahkan untuk membeli sesuai dengan keperluannya, tidak perlu panic buying lagi,” ujarnya.
Untuk menghindari terjadinya pelanggaran pendistribusian, dari pihak perumda juga berinisiatif bagi para UMKM yang membeli minyak goreng, diminta untuk membuat surat penyataan bermaterai.
“Mereka diminta untuk membuat surat pernyataan, yang mana minyak goreng ini tidak untuk diperjual belikan atau dibawa keluar daerah,” pungkasnya. (bdp/ob1/ef)
