okeborneo.com, KUTAI KARTANEGARA – Pembangunan di Kutai Kartanegara kini diarahkan bukan hanya pada pertumbuhan ekonomi, tetapi juga keberlanjutan ekologi. Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) melalui Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) menargetkan seluruh desa berstatus Desa Ramah Lingkungan pada 2030.
Target ambisius ini masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025–2030. Kebijakan tersebut menjadi bagian dari program unggulan Kukar Idaman Terbaik, yang menekankan pentingnya keseimbangan antara pembangunan dan kelestarian alam.
Aji Sayid Muhammad Ali, Pengendali Dampak Lingkungan Ahli Muda Bidang Penataan dan Kapasitas Lingkungan DLHK Kukar, menjelaskan bahwa target kali ini jauh lebih tinggi dibanding periode sebelumnya.
“Di RPJMD sebelumnya, hanya 30 persen desa yang ditargetkan ramah lingkungan. Sekarang, seluruh desa harus mencapai status itu dalam lima tahun,” ujarnya.
DLHK Kukar telah menyiapkan sejumlah strategi untuk mencapai sasaran tersebut. Salah satunya melalui program pembinaan berkelanjutan di setiap desa. Kegiatan itu mencakup peningkatan kapasitas aparatur, sosialisasi kesadaran lingkungan, hingga penerapan praktik pengelolaan sampah dan sumber daya alam secara bijak.
Ali menekankan bahwa program Desa Ramah Lingkungan bukan hanya tentang administrasi atau sertifikasi, tetapi juga perubahan perilaku masyarakat. “Kami ingin warga sadar untuk menjaga lingkungannya tanpa menunggu perintah atau bantuan dari pemerintah,” jelasnya.
Sebagai bentuk dukungan konkret, DLHK Kukar telah menyiapkan alokasi anggaran dalam rencana kerja tahun depan. Namun, keberhasilan program ini bergantung pada kerja sama semua pihak, terutama pemerintah desa dan masyarakat.
“DLHK hanya menjadi fasilitator. Keberhasilan program ini akan ditentukan oleh partisipasi warga,” tambahnya.
DLHK Kukar berharap, dengan keterlibatan aktif masyarakat, setiap desa dapat berkembang menjadi kawasan bersih, hijau, dan berkelanjutan. Selain memperkuat posisi Kukar sebagai daerah yang peduli lingkungan, inisiatif ini juga menjadi langkah nyata dalam mengendalikan dampak perubahan iklim di tingkat lokal. (adv/dlhkkukar/atr)








