okeborneo.com, KUTAI KARTANEGARA – Arab Saudi telah mencabut sebagian besar pembatasan Covid-19 sejak Sabtu, (5/3/2022) lalu. Menurut pernyataan otoritas setempat, orang tidak perlu lagi memakai masker di area terbuka atau mempraktikkan jarak sosial.
Hal ini berhubungan dengan menurunnya kasus Covid-19 pada negara tersebut. Tentunya, berdampak dengan pelaksanaan ibadah haji dan umrah dan menjadi sinyal yang positif, apalagi semenjak awal Covid-19, Indonesia khususnya Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) selalu terhambat dalam penyelenggaraan ibadah haji dan umrah.
“Mudah-mudahan ini ada pertanda bahwa akan ada keputusan dimulainya kegiatan haji tahun ini,” ungkap Kepala Kementrian Agama (Kemenag) Kukar, Mukhtar saat dihubungi via telepon, (7/3/2022) Senin kemarin.
Mukhtar mengatakan, ini tentu sinyal kuat dilaksanakannya ibadah tersebut bagi jamaah di seluruh dunia. Terlebih, katanya saat ini Tanah Suci telah membuka kembali Masjidil Haram.
“Berharap untuk keputusan sudah dapat ditentukan sebelum Ramadhan, ” katanya.
Untuk jamaah haji yang berangkat sendiri, diwartakan sebelumnya ada sebanyak 525 yang belum diberangkatkan. Jumlah jamaah yang berangkat tersebut tetap, tidak ada dikurangi. Tetapi masih akan dilakukan rapat koordinasi dalam waktu dekat.
Informasi ini diharapkan sudah bisa diterima sebelum bulan Ramadhan. Sebab usai puasa jamaah sudah persiapan untuk berangkat. Dan untuk pemberangkatannya tidak ada evaluasi. “Karena sejauh ini keran kedatangan ke Arab Saudi sudah dibuka, pelaksanaan umrah tidak ada evaluasi dari pemerintah Indonesia maupun Arab,” tutupnya. (atr/ob1/ef)