Menu

Mode Gelap

Advertorial · 27 Sep 2025 14:56 WIB

Bank Sampah Al Hidayah Kukar Olah Minyak Jelantah Jadi Produk Bernilai, Hasilnya untuk Kegiatan Sosial


 Ketua Bank Sampah Al Hidayah, Sugiarto, meninjau area penyimpanan sampah di Maluhu, Kukar, sebelum diolah menjadi produk bernilai tambah (Angga/okeborneo.com) Perbesar

Ketua Bank Sampah Al Hidayah, Sugiarto, meninjau area penyimpanan sampah di Maluhu, Kukar, sebelum diolah menjadi produk bernilai tambah (Angga/okeborneo.com)

okeborneo.com, KUTAI KARTANEGARA – Di balik aktivitas dapur yang sederhana, sesungguhnya ada masalah lingkungan yang serius. Minyak jelantah, limbah yang kerap dianggap sepele, bila dibuang sembarangan dapat merusak kesuburan tanah, mencemari sungai, hingga menyumbat saluran air. Hal inilah yang menjadi perhatian utama Bank Sampah Al Hidayah di Kelurahan Maluhu.

Ketua Bank Sampah Al Hidayah, Sugiarto, menilai peran ibu rumah tangga sangat vital dalam menjaga keberhasilan gerakan bank sampah. Sebab, sebagian besar sampah rumah tangga berasal dari aktivitas dapur. “Kalau dibuang ke tanah, bisa merusak kesuburan. Kalau ke sungai, merusak ekosistem. Sementara kalau ke saluran air, bisa menyumbat,” ujarnya, Sabtu (27/9/2025).

Untuk menjawab persoalan tersebut, Bank Sampah Al Hidayah meluncurkan inovasi baru: mengolah minyak jelantah menjadi lilin aromaterapi. Produk ini tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga memiliki nilai jual. “Hasil penjualannya nanti bisa digunakan kembali untuk kegiatan sosial. Jadi masyarakat tidak hanya berkontribusi menjaga lingkungan, tapi juga mendapat manfaat secara ekonomi dan sosial,” tambahnya.

Program sosialisasi pun digencarkan, dengan menyasar ibu-ibu PKK di tingkat RT dan kelurahan. Melalui forum PKK, yasinan, hingga kegiatan komunitas lokal, edukasi tentang pengelolaan sampah terus dilakukan. Harapannya, semakin banyak warga yang memahami bahaya limbah B3 dan mulai aktif memilah sampah sejak dari rumah.

Selama ini, Bank Sampah Al Hidayah telah konsisten mengajak warga mengelola sampah organik dan anorganik. Organik, seperti daun kering, diolah menjadi kompos untuk mendukung kegiatan menanam sayuran oleh Dasawisma. Sedangkan anorganik ditampung, sebagian dijual, sebagian lain dimanfaatkan kembali.

Dengan hadirnya inovasi pengolahan minyak jelantah, Bank Sampah Al Hidayah ingin menunjukkan bahwa limbah rumah tangga pun bisa disulap menjadi produk bernilai tambah. Lebih dari itu, gerakan ini memperlihatkan bagaimana kesadaran lingkungan dapat berjalan beriringan dengan manfaat sosial. (adv/dlhkkukar/atr)

Artikel ini telah dibaca 9 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Pasar Semi Modern Tangga Arung Disebut Bakal Jadi Mall Baru Tenggarong

14 November 2025 - 18:05 WIB

Pasar Semi Modern Tangga Arung

Layanan Siperaga Dispora Kukar Dongkrak Pendapatan Hingga 450 Juta

14 November 2025 - 15:41 WIB

layanan Siperaga Dispora Kukar

Sekolah di Pesisir Kukar Banyak Rusak, Safruddin Desak Perbaikan Segera Dilakukan

13 November 2025 - 21:18 WIB

Sekolah rusak di pesisir Kukar

Kontingen Popda Kukar 2025 Resmi Dilepas, Fokus pada Sportivitas dan Pembinaan

12 November 2025 - 18:00 WIB

Popda Kukar 2025

17 Desa di Kukar Masuk Kategori Rentan Pangan, Pemerintah Lakukan Pemetaan

12 November 2025 - 16:27 WIB

Rentan pangan

UPTD Laboratorium DLHK Kukar Kekurangan SDM, Tetap Jadi Rujukan di Kaltim

12 November 2025 - 00:24 WIB

UPTD Laboratorium DLHK Kukar
Trending di Advertorial