okeborneo.com, KUTAI KARTANEGARA – Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) siaga bencana membentuk desa tanggap bencana.
Kepala Pelaksana BPBD Kukar, Marsidik mengatakan pembentukan desa siaga bencana guna mengkaderisasi masyarakat setempat yang meliputi pra bencana, tanggap darurat, dan pasca bencana yang terkoordinasi dan terintegrasi.
Setiap tahunnya BPBD Kukar juga melakukan pelatihan kepada masyarakat dan Desember nanti kembali melakukan pelatihan kepada masyarakat di tiga desa wilayah Kutai Kartanegara bagian tengah untuk kesiapsiagaan terhadap bencana.
“Desa Tangguh Bencana sudah diselenggarakan bertahun-tahun dan Desember ini akan dibentuk 3 Desa Tangguh Bencana yang masing-masing desa dengan jumlah 90 orang dan kita pilih desa yang rawan bencana,” ucapnya.
Dikatakannya pula di Kukar sendiri ada yang khas menjadi salah satu sumber permasalahan yaitu tanaman apung seperti rumput tebal yang menutupi saluran sungai yang mengakibatkan transportasi air terhenti.
“itu berdampak dengan sosial ekonomi. Karena bencana ada alam dan bencana non alam serta bencana sosial,” katanya.
Jadi wilayah kabupaten Kutai Kartanegara yang sangat luas ini akan berhasil penanganan bencananya apabila keikutsertaan masyarakat secara optimal.
Lebih lanjut dijelaskan, ini adalah salah satu strategi pemberdayaan kinerja masyarakat yang sangat diperlukan, karena mereka yang tahu dan paham akan kondisi situasi serta ancaman bencana yang ada di wilayahnya.
Jadi mereka kita latih dan kaderkan Desa Tangguh Bencana, kegiatan seperti ini tidak hanya BPBD saja tapi dinas lainnya juga ada yang membentuk. Namun pada praktik dilapangan kita semua akan bekerjasama dan saling berkoodinasi guna melindungi masyarakat terhadap kerugian akibat bencana.
“Kita juga membantu sarana prasarana yang sifatnya pinjam pakai selama dipertanggungjawabkan seperti dirawat dan dijaga,” pungkasnya. (adv/dkom/bdp/ef)