okeborneo.com, KUTAI KARTANEGARA – Dalam rangka peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke -41 Desa Kota Bangun III, Bupati Kutai Kartanegara (Kukar), Edi Damansyah turut andil dalam meramaikan Festival Cenil.
Edi pun turut mengapresiasi hasil olahan cenil dari masyarakat yang memiliki warna yang unik. Menurutnya, cenil merupakan makanan tradisional yang harus terus dilestarikan. Dan menekankan pentingnya singkong sebagai salah satu makanan pendamping beras.
Selain itu, komitmen pemerintah daerah dalam menjaga ketahanan pangan, tidak hanya fokus pada padi, tetapi juga pengembangan tanaman pendamping seperti singkong dan jagung.
“Misalkan terjadi sesuatu, beras kita kurang, itu bisa ditutup oleh jenis singkong dan jagung,” ujarnya.
HUT Desa Kota Bangun III tidak hanya dimeriahkan dengan Festival Cenil, tetapi juga berbagai penampilan seni budaya tradisional nusantara. Edi berharap tradisi dan budaya yang telah mengakar kuat di masyarakat ini dapat terus dilestarikan.
Pemkab Kukar juga berkomitmen dalam pelestarian seni budaya lokal dan nusantara, dengan memberikan fasilitas kegiatan melalui program Kukar Kaya Festival. Acara ini tidak hanya terfokus pada ibu kota kabupaten saja, melainkan menyasar seluruh kecamatan, hingga desa-desa.
“Kenapa kami mengadakan program Festival Kukar Kaya itu karena memang di 193 desa dan 44 kelurahan di Kukar, semuanya punya tradisi seni budaya ini yang perlu dijaga,” ujarnya.
Edi pun mengingatkan, momentum HUT ini dijadikan sebagai bahan evaluasi dan intropeksi kepala desa dan perangkat pemerintah desa untuk mengetahui sejauh mana kinerja yang telah dilakukan selama ini.
“Sehingga kondisi-kondisi yang menjadi harapan masyarakat dapat diwujudkan secara bertahap,”tutupnya. (adv/diskomokukar/atr/ob1/ef)