okeborneo.com, KUTAI KARTANEGARA – Hujan deras, angin kencang, dan jalanan yang ramai lalu lintas membuat keberadaan pohon besar di tepi jalan poros Tenggarong–Tenggarong Seberang kerap menjadi ancaman tersembunyi. Beberapa dahan rapuh dan batang pohon mati terpaksa dipangkas oleh Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Kutai Kartanegara. Langkah cepat ini ditempuh setelah muncul kekhawatiran adanya insiden fatal seperti yang pernah terjadi akibat patahnya dahan pohon di jalur padat kendaraan tersebut.
Kepala DLHK Kukar, Slamet Hadiraharjo, menegaskan bahwa upaya pemangkasan kali ini tidak dilakukan secara parsial, melainkan melalui koordinasi lintas sektor. “Sejak rapat koordinasi dengan Dishub, Damkar, BPBD, serta pihak kecamatan, kami langsung turun melakukan tindakan di lapangan. Fokusnya adalah pohon-pohon yang sudah mati atau memiliki dahan rapuh yang berisiko tumbang,” ujarnya, Kamis (11/9/2025).
Pemetaan kawasan rawan sudah dilakukan terlebih dahulu oleh tim DLHK. Setelah itu, pelaksanaan teknis melibatkan berbagai pihak termasuk perusahaan swasta di Tenggarong Seberang. Perusahaan seperti PT Khotai Makmur Insan Abadi (KMIA) dan Bukit Baiduri Energi (BBE) ikut membantu dengan peralatan dan tenaga di lapangan. “Kerja sama ini penting karena keterbatasan anggaran daerah tidak memungkinkan jika DLHK bekerja sendiri,” tambah Slamet.
Kendala anggaran memang menjadi tantangan utama. Meski begitu, Slamet menegaskan bahwa keselamatan masyarakat tidak bisa ditunda. “Biaya yang dikeluarkan memang tidak sedikit, tapi pengalaman beberapa waktu lalu saat terjadi insiden fatal akibat dahan patah menjadi pelajaran penting. Kami tidak bisa menunggu,” katanya tegas.
DLHK kini menyusun skala prioritas wilayah rawan untuk ditangani lebih awal. Harapannya, kolaborasi pemerintah dan swasta mampu mempercepat mitigasi risiko pohon tumbang. “Setelah pengalaman itu, kami mengintensifkan kerja sama di lapangan. Target kami jelas, meminimalisir risiko kecelakaan dan memastikan pengguna jalan merasa aman,” tutup Slamet. (adv/dlhkkukar/atr)








