Menu

Mode Gelap

Distanak Kukar · 12 Sep 2025 15:04 WIB

Demplot 10 Hektare Bukit Biru Hasilkan 6,2 Ton Padi per Hektare, Naik dari 3,6 Ton


 Wakil Gubernur Kaltim H. Seno Aji bersama jajaran Forkopimda dan perwakilan instansi terkait mengikuti panen padi varietas Leisa sekaligus penerapan digitalisasi farming di Bukit Biru, Kutai Kartanegara, Jumat (12/9/2025). (Kontributor Okeborneo.com) Perbesar

Wakil Gubernur Kaltim H. Seno Aji bersama jajaran Forkopimda dan perwakilan instansi terkait mengikuti panen padi varietas Leisa sekaligus penerapan digitalisasi farming di Bukit Biru, Kutai Kartanegara, Jumat (12/9/2025). (Kontributor Okeborneo.com)

okeborneo.com, KUTAI KARTANEGARA – Hasil panen di lahan demplot Bukit Biru, Kutai Kartanegara, membuktikan bahwa penerapan mekanisasi dan digitalisasi farming bukan sekadar jargon teknologi. Dari lahan 10 hektare yang ditanami varietas Leisa, produksi padi melonjak tajam dari rata-rata 3,6 ton per hektare menjadi 6,2 ton per hektare. Lonjakan 72 persen ini menjadi bukti konkret bagaimana inovasi bisa mengubah wajah pertanian lokal.

Wakil Gubernur Kaltim, H. Seno Aji, yang hadir dalam kegiatan panen pada Jumat (12/9/2025), menegaskan bahwa modernisasi pertanian akan terus diperluas agar dapat diakses kelompok tani di seluruh daerah. “Alat mekanisasi pertanian modern ini sebenarnya sudah kita jalankan sejak beberapa tahun lalu. Namun ke depan, penggunaannya akan lebih diintensifkan sehingga setiap kelompok tani bisa memanfaatkannya. Tujuannya tentu untuk mengurangi waktu kerja di lapangan,” ujarnya.

Program ini tidak berdiri sendiri. Bank Indonesia turut memberi dukungan melalui pelibatan Politeknik Pertanian (Politani) dalam pengembangan teknologi bioinfigurasi berupa bakteri yang mampu meningkatkan hasil panen. Kolaborasi ini, menurut Seno Aji, memperlihatkan sinergi nyata antara pemerintah, lembaga keuangan, dan lembaga pendidikan dalam memperkuat sektor pangan daerah.

Selain itu, Bupati Kukar juga menyatakan siap memperluas penerapan mekanisasi dan digitalisasi farming di wilayahnya. Dukungan pemerintah daerah menjadi penting agar hasil positif dari demplot Bukit Biru bisa ditularkan ke lahan-lahan pertanian lain. “Hasil panennya luar biasa, meningkat dari rata-rata 3,6 ton per hektare menjadi 6,2 ton per hektare. Ini peningkatan yang sangat signifikan. Ke depan, teknologi ini akan kita adopsi dan terapkan di seluruh kabupaten,” tambah Seno Aji.

Dengan langkah ini, Kalimantan Timur menegaskan komitmennya menuju ketahanan pangan daerah sekaligus mendukung program nasional. Peningkatan produktivitas petani bukan hanya soal angka panen, tetapi juga tentang keberlanjutan dan daya saing pertanian di era modern. (adv/distanakkukar/atr)

Artikel ini telah dibaca 5 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Brigade Pangan Kukar Kelola 2.392 Hektare Lahan Rawa untuk Produksi Padi

30 September 2025 - 12:59 WIB

Brigade Pangan Kukar

Distanak Kukar Perkuat Kapasitas Penyuluh Pertanian Lapangan Samboja

28 September 2025 - 21:48 WIB

Penyuluh Pertanian Lapangan Samboja

Infrastruktur Pertanian Desa Bakungan Terbatas, Produktivitas Petani Terhambat

28 September 2025 - 19:19 WIB

infrastruktur pertanian Desa Bakungan

Distanak Kukar Kembangkan Pertanian Cerdas untuk Dorong Ekonomi Hijau

27 September 2025 - 11:56 WIB

Pertanian cerdas

Dorong Pertanian Mandiri, Pemkab Genjot Program Kredit Kukar Idaman bagi Petani dan Nelayan

25 September 2025 - 12:01 WIB

Kredit Kukar Idaman

40 Persen Beras Dipenuhi Produksi Lokal, Distanak Kukar Perkuat Hortikultura Cabai

24 September 2025 - 16:39 WIB

Trending di Advertorial