okeborneo.com, KUTAI KARTANEGARA – Kepala Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata Dinas Pariwisata (Dispar) Kutai Kartanegara, M. Ridha Fatrianta, menyampaikan bahwa pendapatan dari sektor pariwisata Kukar menunjukkan tren positif meskipun masih berada dalam tahap pertumbuhan. Hingga Maret 2025, sektor ini telah menyumbang sekitar Rp9,1 miliar dalam pendapatan, angka yang diperkirakan akan meningkat jika dihitung hingga Mei.
“Data tersebut masih bersifat sementara dan hanya sampai Maret. Jika kita lihat pergerakan hingga Mei, kemungkinan besar nilainya akan lebih tinggi,” ungkap Ridha, Sabtu (21/6/2025).
Sementara itu, khusus untuk Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang dikelola langsung oleh Dispar Kukar, tercatat sebesar Rp700 jutaan hingga bulan Mei. Angka ini masih berada di tengah jalan dari target tahunan sebesar Rp1,4 miliar.
Ridha menegaskan bahwa capaian PAD dari sektor pariwisata masih dinamis dan biasanya terlihat lebih jelas pada akhir tahun atau di tahun berikutnya secara kumulatif. Namun, ia juga mengakui bahwa beberapa hambatan turut mempengaruhi kinerja sektor pariwisata di Kukar tahun ini.
“Perkembangannya belum optimal, salah satunya karena kebijakan efisiensi anggaran. Kegiatan-kegiatan yang biasanya digelar di hotel, ruang publik, atau jalanan kini dibatasi. Ini berdampak langsung pada perputaran ekonomi di sektor pariwisata,” jelasnya.
Ia juga menyinggung kondisi serupa yang terjadi di wilayah lain di Indonesia. Penurunan aktivitas di sektor perhotelan, terutama di daerah Jawa, turut memengaruhi ekosistem pariwisata secara nasional dan berdampak hingga ke Kukar.
Meski demikian, Dispar Kukar tetap optimis dan terus mengembangkan strategi untuk mendorong pertumbuhan sektor pariwisata lokal, termasuk penguatan destinasi berbasis budaya dan desa wisata sebagai pilar pendongkrak PAD ke depan.(adv/disparkukar/atr/ob1/ef)








