Menu

Mode Gelap

Peristiwa · 31 Mar 2022 20:00 WIB

Insiden Tertabraknya Pilar Jembatan, Diduga Kelalaian


 Insiden Tertabraknya Pilar Jembatan, Diduga Kelalaian Perbesar

okeborneo.com, SAMARINDA — Tertabraknya pilar Jembatan Mahakam yang sudah beberapa kali terjadi dan kasus terbaru diduga kelalaian yang mengakibatkan putusnya tali tambat dari 5 tongkang mengakibatkan kembali tertabraknya kaki-kaki jembatan itu untuk kesekian kalinya.

Dalam penyelidikan awal yang dilakukan Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas II Samarinda dan dari Satuan Polairud Polresta Samarinda. Diketahui kelima tongkang bermuatan batu bara itu, tambat berdempetan dengan tali yang saling terikat diantara tongkang satu dengan lainnya.

Kasi Keselamatan Berlayar, Penjagaan, dan Patroli KSOP Kelas II Samarinda, Captain Slamet Isyadi memberikan gambaran mengenai posisi tambat kelima tongkang yakni Bahari Perdana 19, Mahakam Dolpin 11, 15, dan 18 serta GT 19.

Slamet menjelaskan kelima tongkang tersebut tambat di dermaga koral di Harapan Baru, tepat di seberang Big Mall.

“Ada 2 tongkang di depan dan 3 tongkang lagi tambat di belakangnya, yang mana ada jarak antara tongkang di depan dengan belakang,” katanya.

Dibeberkan Slamet, dua tongkang yang tambat pada posisi depan yakni Bahari Perdana 19 dan Dolpin 11 sementara itu posisi tongkang Bahari Perdana disebutkan berada di pinggir dengan tali tambat terikat di dermaga, sedangkan Dolpin 11 hanya terikat pada Bahari Pedana 19.

“Nah saat insiden putusnya tali tambat pada dua tongkang di depan, maka tongkang akan hanyut dan tersangkut pada tongkang di belakangnya dengan ditambah beban dan arus sungai yang saat itu sedang deras, akhirnya tali tambat tiga tongkang lain itu juga ikut putus,” ungkapnya.

Meskipun berdasarkan kronologis Insiden tersebut adanya dugaan unsur kelalain dari kru kapal Tugboat. Namun Slamet tidak ingin terburu-buru menyimpulkannya.

“Kami masih menyelidikinya apakah adanya faktor lain. Karena waktu kejadian tidak ada pengolongan untuk kapal turun (ke hilir atau Muara Sungai Mahakam). Pemanduan untuk pengolongan baru dilakukan pukul 07.00 Wita,” jelasnya.

Slamet juga sedikit memberikan gambaran, bagaimana cara tambat yang selayaknya dilakukan.

“Kalau saja saat itu tongkang yang disebelah juga mengikatkan tali ke dermaga (tambat) tentu bisa menahan. Namun jika cara tambat seperti kejadian itu kami menamankannya gendong, yang artinya tongkang hanya terikat pada tongkang lainnya,” pungkasnya. (bdp/ob1/ef)

Artikel ini telah dibaca 21 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

RSUD AM Parikesit Evakuasi Pasien ke Gedung Baru yang Akan Difungsikan sebagai Poliklinik

24 Oktober 2024 - 22:18 WIB

Insiden Ambruknya Atap Gedung, Direktur RSUD AM Parikesit Pastikan Pasien Dievakuasi dalam Kondisi Aman

24 Oktober 2024 - 18:53 WIB

Plafon Gedung RSUD AM Parikesit Ambruk Akibat Angin Deras

24 Oktober 2024 - 17:47 WIB

Kemacetan Panjang di Jembatan Kartanegara, Akses ke RSUD AM Parikesit Tersendat

21 September 2024 - 15:46 WIB

Kerusakan Jalan Dusun Margasari Kian Parah Sebabkan Akses Air Bersih Terputus, Warga Terpaksa Gunakan Air Sungai

20 September 2024 - 15:01 WIB

Tingkatkan Kapasitas Bagi Sineas Kalimantan Timur, Hetifah Gandeng Sinematografer dan Produser Kawakan Indonesia

24 Juli 2023 - 19:19 WIB

Trending di Ekonomi