Menu

Mode Gelap

Kesehatan · 31 Jul 2021 18:26 WIB

Jaring Aspirasi dengan STIE Nusantara, Hetifah Tekankan Tak Boleh Ada yang Berhenti Kuliah Karena Pandemi


 Jaring Aspirasi dengan STIE Nusantara, Hetifah Tekankan Tak Boleh Ada yang Berhenti Kuliah Karena Pandemi Perbesar

okeborneo.com, JAKARTA – Dalam rangka menyerap aspirasi dari dunia pendidikan, Hetifah Sjafudian Wakil Ketua Komisi X DPR RI asal Kaltim melaksanakan pertemuan virtual dengan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Nusantara, Sangatta, Kamis (29/7/2021). Acara tersebut dihadiri oleh Amransyah selaku Ketua STIE Nusantara, para wakil ketua, kepala program studi, dosen, serta para pejabat kampus lainnya. Acara yang bertajuk “Ngobrol Santuy Serap Aspirasi” tersebut juga dihadiri oleh kurang lebih 200 mahasiswa.

Dalam sambutannya, Amransyah mengatakan bahwa banyak mahasiswa yang tidak dapat melanjutkan pendidikan akibat terdampak pandemi. “Terdapat total 1071 mahasiswa di STIE Nusantara, dan saat ini 200 lebih tidak aktif karena masalah sosial ekonomi”, ujarnya. Amransyah berharap, terdapat langkah konkrit dari pemerintah untuk mengatasi hal tersebut.

Hetifah menyatakan bahwa tidak boleh ada anak yang putus sekolah karena masalah biaya. “SDM di Kaltim sebagai calon ibukota harus bagus. Saya akan sampaikan kepada Mas Menteri agar hal seperti ini tidak terjadi”, ungkapnya.

Selain itu, Amransyah juga berharap agar pemerintah dapat membantu pemberian beasiswa untuk para dosen agar dapat lanjut berkuliah hingga ke tingkat S3. Ia juga mengungkapkan harapannya agar STIE Nusantara kedepannya tidak hanya dapat menjalankan prodi S1, tapi juga S2.

Dalam sesi tersebut, terdapat juga beberapa mahasiswa yang berbagi pengalamannya terkait perkuliahan dan beasiswa. Sadly misalnya, mengucapkan terima kasih atas bantuan KIP kuliah dari aspirasi Hetifah yang membantunya melanjutkan pendidikan yang sempat tertunda karena masalah ekonomi. Ia juga bercerita tentang pengalamannya belajar daring yang mengalami berbagai macam tantangan. “Dalam kuliah daring, kadang terasa kurang maksimal dalam penyampaian materi dan diskusi. Monoton. Tugas juga cukup banyak, dan sulit bagi mahasiswa yang kuliah sambil bekerja”, ungkapnya.

Terkait hal tersebut, Hetifah mengatakan bahwa pandemi yang terjadi merupakan disrupsi yang dialami berbagai pihak di dunia pendidikan. “Harus dilakukan berbagai upaya baik oleh kampus dan mahasiswa agar pembelajaran efektif dan dapat mengejar ketertinggalan. Kampus harus dapat lebih peduli dengan kondisi mahasiswanya, tidak hanya secara akademik tapi kehidupannya sehari-hari”, pungkasnya.(*)

Artikel ini telah dibaca 27 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Meninjau Ulang Hak Asasi di Pintu Masuk Perguruan Tinggi: Mengapa Seleksi Justru Penting?

5 Juli 2024 - 12:39 WIB

Muh. Alfian, MPA

FEB Untag Samarinda Gelar Pengabdian Masyarakat di Kedang Ipil

27 Mei 2024 - 19:30 WIB

Semangat Belajar di Tengah Keterbatasan: Kisah Inspiratif dari SMP Negeri 9 Kota Bangun

11 Mei 2024 - 07:40 WIB

SMP Negeri 3 Tanjung Redeb Gelar Pelatihan Jurnalistik

10 Mei 2024 - 17:11 WIB

Peringati Hari Pendidikan Nasional, PT CNL Berikan Bantuan Insentif Guru

3 Mei 2024 - 13:49 WIB

Gelar Penguatan Kapasitas Pegiat Pariwisata, Hetifah : Kita Siapkan Paser jadi Daerah Mitra Unggulan IKN

3 Mei 2024 - 13:38 WIB

Trending di Pendidikan