okeborneo.com, PASER – Ketua Badan Narkotika Kabupaten (BNK) Kutai Kartanegara (Kukar) Rendi Solihin melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Paser, Kamis (3/2/2022). Kunjungan ini diterima langsung oleh Wakil Bupati Paser Hj Syarifah Masitah Assegaf bersama Kepala Kesbangpol Paser Nonding dan sejumlah pengurus BNK Paser di ruang kerja Wabup Paser.
Kunjungan ini sebagai ajang silaturahmi dan bertukar pendapat terkait pembangunan daerah serta membahas tentang pencegahan, pemberantasan, penyalahgunaan, dan peredaran gelap narkotika. “Kami sharing, bertukar pendapat banyak program – program yang cukup baik untuk diimplementasikan di wilayah kita masing – masing, baik yang sudah terlaksana maupun yang akan kita laksanakan,” terang Rendi Solihin.
Pihaknya juga sekaligus membahas proses pengajuan perubahan status BNK ke BNN. Agar pihaknya mempunyai kewenangan penuh nantinya untuk mengatasi permasalahan narkoba. “Banyak hal yang kita sharingkan hari ini, menjadi oleh – oleh spesial buat kami di Kutai Kartanegara untuk bisa diimplementasikan. Kita ambil yang baiknya dan belum kita lakukan di Kutai Kartanegara, sehinggga bisa sama – sama memajukan wilayah masing masing,” tambahnya.
Selain itu dalam pertemuan tersebut juga dibicarakan terkait peran kedua daerah sebagai daerah yang wilayahnya paling dekat dengan lokasi Ibu Kota Negara yang baru. Pihaknya ingin secara bersama maju sebagai mitra agar masyarakatnya bisa turut serta merasakan pembangunan yang meningkat, terhadap adanya IKN tersebut. “Kita bisa sama – sama merasakan pembangunan yang merata di Ibukota,” ucapnya.

Sementara itu Wakil Bupati Paser Hj Syarifah Masitah Assegaf menyambut baik atas kedatangan dari Ketua BNK Kukar bersama istri Fetty Rendi Solihin dan Kepala Kesbagpol Rinda Desianti. Selain membahas pola sosialisasi pencegahan, pemberantasan, penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika (P4GN) pihaknya juga membahas program Desa Bersinar (Bersih Narkoba) hingga sosialisasi ke kecamatan.
“Selain bersilaturrahmi, kita juga saling bertukar informasi mengenai masalah penanganan narkoba di masing-masing Kabupaten/Kota,” terang Masitah.
Dirinya juga sepakat dalam turut serta mendukung pembangunan IKN dan berperan aktif, agar jangan sampai hanya menjadi penonton. Jangan hanya jadi penayangga tapi menjadi mitra, agar bisa mengusulkan pembangunan. “Supaya kedepan masyarakat bisa merasakan dampak IKN ini yang sebenar-benarnya,” tutupnya. (ob1/ef)