Menu

Mode Gelap

Advertorial · 14 Okt 2025 19:23 WIB

Kurangi Plastik Sekali Pakai, Lurah Maluhu Ajak Warga Ubah Kebiasaan


 Seorang peserta aksi bersih memungut sampah plastik di sekitar Waduk Panji Sukarame, Tenggarong, Kutai Kartanegara. (Istimewa) Perbesar

Seorang peserta aksi bersih memungut sampah plastik di sekitar Waduk Panji Sukarame, Tenggarong, Kutai Kartanegara. (Istimewa)

okeborneo.com, KUTAI KARTANEGARA – Di tengah meningkatnya volume sampah plastik di lingkungan perkotaan, ajakan untuk kurangi plastik sekali pakai kembali digaungkan. Lurah Maluhu, Tri Joko Kuncoro, mengajak masyarakat mulai membangun kesadaran baru dalam mengelola sampah, terutama plastik yang sulit terurai di alam.

Tri Joko menyampaikan hal tersebut saat mengikuti kegiatan World Clean Up Day (WCD) 2025 yang diselenggarakan Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Kutai Kartanegara, Sabtu (11/10/2025). Aksi bersih-bersih lingkungan ini dipusatkan di Waduk Panji Sukarame, Kecamatan Tenggarong, dan melibatkan berbagai elemen masyarakat, mulai dari komunitas, pelajar, hingga aparat kelurahan.

“Kami berharap kegiatan ini dapat membuka mata masyarakat bahwa sampah plastik adalah masalah bersama yang harus diselesaikan. Butuh waktu ratusan tahun bagi plastik untuk terurai, sehingga dampaknya terhadap lingkungan sangat besar,” ujarnya kepada okeborneo.com.

Ia menambahkan, langkah sederhana dapat dimulai dari rumah, seperti membawa tumbler sendiri, menggunakan tas belanja kain, atau menghindari kemasan plastik sekali pakai. Menurutnya, kebiasaan kecil yang dilakukan secara konsisten akan memberikan dampak besar bagi kelestarian lingkungan.

“Anak-anak sekolah juga perlu dibiasakan untuk peduli. Misalnya dengan membawa wadah sendiri atau menerapkan larangan penggunaan plastik di kantin. Hal ini dapat menjadi awal perubahan perilaku,” jelasnya.

Selain itu, Tri Joko juga mengajak warga mendukung gerakan peduli lingkungan melalui kegiatan pemilahan sampah rumah tangga dan program daur ulang. Ia menegaskan bahwa kebersihan lingkungan tidak boleh bergantung pada pemerintah semata, tetapi harus menjadi komitmen bersama seluruh warga.

“Gerakan ini tidak boleh berhenti pada kegiatan seremonial seperti World Clean Up Day saja. Kalau masyarakat menjadikannya kebiasaan, maka lingkungan kita akan tetap bersih dan sehat,” pungkasnya. (adv/dlhkkukar/atr)

Artikel ini telah dibaca 4 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Pasar Semi Modern Tangga Arung Disebut Bakal Jadi Mall Baru Tenggarong

14 November 2025 - 18:05 WIB

Pasar Semi Modern Tangga Arung

Layanan Siperaga Dispora Kukar Dongkrak Pendapatan Hingga 450 Juta

14 November 2025 - 15:41 WIB

layanan Siperaga Dispora Kukar

Sekolah di Pesisir Kukar Banyak Rusak, Safruddin Desak Perbaikan Segera Dilakukan

13 November 2025 - 21:18 WIB

Sekolah rusak di pesisir Kukar

Kontingen Popda Kukar 2025 Resmi Dilepas, Fokus pada Sportivitas dan Pembinaan

12 November 2025 - 18:00 WIB

Popda Kukar 2025

17 Desa di Kukar Masuk Kategori Rentan Pangan, Pemerintah Lakukan Pemetaan

12 November 2025 - 16:27 WIB

Rentan pangan

UPTD Laboratorium DLHK Kukar Kekurangan SDM, Tetap Jadi Rujukan di Kaltim

12 November 2025 - 00:24 WIB

UPTD Laboratorium DLHK Kukar
Trending di Advertorial