okeborneo.com, KUTAI KARTANEGARA – TPS 3R Kukar kini hadir di lima kecamatan sebagai upaya memperkuat pengelolaan sampah berbasis lingkungan. Program ini ditargetkan menekan volume sampah yang masuk ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
Kepala DLHK Kukar, Slamet Hadiraharjo, menjelaskan TPS 3R atau Tempat Pengolahan Sampah Reduce, Reuse, Recycle menjadi bagian penting dari strategi pengelolaan sampah daerah. “Loa Kulu, Loa Tebu, Muara Kaman, Muara Muntai, dan Muara Wis sudah memiliki TPS 3R. Tahun ini fokus di Muara Wis, Tabang, dan Kembang Janggut,” kata Slamet.
Menurut Slamet, keberadaan TPS 3R bertujuan mengubah pola penanganan sampah dari sistem kumpul-buang menjadi kumpul-pilah-olah. Dengan cara ini, sampah rumah tangga bisa langsung dipilah sejak awal, sehingga pengelolaan lebih efektif.
“Melalui TPS 3R, sampah yang masih bermanfaat bisa didaur ulang. Sisanya diolah agar tidak menumpuk di TPA. Ini langkah strategis mengurangi sampah dari hulu,” jelasnya.
DLHK Kukar tidak bekerja sendiri. Perangkat desa, kelurahan, hingga kecamatan ikut dilibatkan. Edukasi kepada masyarakat terus dilakukan agar kebiasaan memilah sampah bisa menjadi budaya baru.
Slamet menegaskan, pembangunan TPS 3R bukan hanya penyediaan fasilitas fisik, melainkan juga upaya membentuk kesadaran masyarakat. “Kesadaran memilah sampah sesuai jenisnya adalah kunci. Jika masyarakat aktif, hasilnya lebih cepat terlihat,” tegasnya.
Penerapan TPS 3R Kukar diharapkan tidak hanya mengurangi beban TPA, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru. Sampah anorganik bisa didaur ulang menjadi produk bernilai, sementara sampah organik bisa diolah menjadi kompos.
Dengan program ini, DLHK Kukar ingin mewujudkan lingkungan bersih, sehat, dan berkelanjutan. Taman kota, desa, dan fasilitas publik bisa lebih terjaga. Lebih jauh, keberhasilan TPS 3R Kukar akan mendukung visi Kutai Kartanegara sebagai daerah berwawasan lingkungan. (adv/dlhkkukar/atr)








