okeborneo.com, KUKAR – Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Budisatrio Djiwandono, bekerja sama dengan Badan Litbang Pertanian untuk membantu para petani melakukan penangkaran varietas unggul benih padi di Kaltim, salah satunya di Desa Semangkok, Marangkayu, Kutai Kartanegara.
Di Kaltim, program aspirasi Budisatrio Djiwandono dari Fraksi Partai Gerindra itu, dilaksanakan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Kalimantan Timur, salah satunya kepada Kelompok Tani Hidup Baru 7, Desa Semangkok.
“Impian saya ke depan, Kaltim tidak hanya dikenal sebagai wilayah penghasil batu bara, tapi juga wilayah penghasil produk pertanian,” kata Budisatrio Djiwandono, (9/8/21) ketika dihubungi media ini. Ia berharap, program yang digagas Partai Gerindra bekerja sama dengan pemerintah dan berbagai pihak itu bisa mendongkrak produksi padi di Kaltim. Ditambah, ke depan Kaltim akan menjadi ibu kota negara.
Hasil dari program aspirasi itu, Senin (9/8/2021) tadi, dilakukan Panen Benih Padi di Desa Semangkok, Marangkayu, Kutai Kartanegara. Karena kondisi pandemi, Budisatrio Djiwandono tidak bisa hadir langsung dalam panen tersebut.
Wakil rakyat dari daerah pemilihan Kaltim itu, mewakilkan kehadirannya kepada anggota DPRD Kaltim dari Fraksi Partai Gerindra, Akhmed Reza Fachlevi. Hadir juga anggota DPRD Kutai Kartanegara, Ma’ruf Marjuni, dari fraksi yang sama.
Dalam panen benih padi tersebut, Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Kalimantan Timur, DR Fausiah T Ladja menyebutkan, dalam program aspirasi ini, BPTP Kaltim mendampingi Kelompok Tani Hidup Baru 7, sejak awal musim tanam sampai panen.
Anggaran yang dikucurkan dari Wakil Ketua Komisi IV DPR RI melalui Kementerian Pertanian, diserahkan ke petani dalam bentuk sarana produksi benih dan obat-obatan. Hasil akhir yang diharapkan adalah benih bersertifikat yang bisa dikembangkan di Kaltim.
“Dari hasil panen benih ini, rencananya, 18 ton benih akan diserahkan kembali ke Pak Budisatrio, untuk kemudian akan disebarkan kembali benih tersebut kepada petani lain yang belum dapat benih ini,” sebut Fausiah.
Dikatakan, program aspirasi benih padi ini, di Kaltim seluas 33 hektare. Dari jumlah itu, 18 hektare dikembangkan di Desa Semangkok dan Desa Sebuntal di Marangkayu, Kutai Kartanegara. Sisanya dikembangkan di Kabupaten Penajam Paser Utara. Selain padi, ada juga program benih jagung, yang ditargetkan bisa menghasilkan benih 9 ton.
Khusus padi, benih yang dikembangkan adalah hasil inovasi dan teknologi pertanian terbaru yakni varietas Inpari 32. Dengan teknologi jajar legowo, diharapkan bisa meningkatkan hasil pertanian.
Sayangnya, kondisi cuaca di Kaltim belakangan ternyata kurang bersahabat. Sehingga, hasil panen juga kurang maksimal. Saat ini, hasil panennya adalah 5,2 ton per hektare. Dengan luasan tanam 18 hektare, maka produksi beras yang dihasilkan dari Desa Semangkok dan Desa Sebuntal adalah 93,6 ton. Dari jumlah produksi ini, maksimal 40 persen dijadikan benih. Selain itu, sebanyak 18 ton benih akan disebar ke petani lain di Kaltim.
Anggota DPRD Kaltim dari Fraksi Partai Gerindra Akhmed Reza Fachlevi, yang mewakili Budisatrio Djiwandono menyampaikan, bantuan aspirasi dari Budisatrio Djiwandono memang sangat intens di sektor pertanian. “Banyak kerja nyata dari Fraksi Partai Gerindra untuk membantu petani, dari mulai alat dan sarana produksi yang diberikan,” ujar ketua Tunas Indonesia Raya (Tidar) Kaltim ini.
Ia berharap, bantuan yang diberikan bisa dimaksimalkan oleh para kelompok tani. “Sehingga petani bisa lebih mengikuti pengembangan teknologi,” harapnya. Reza, sapaan akrabnya, juga berharap, generasi milenial juga mulai bertani ikut menyukseskan program petani muda.
“Mudah-mudahan, kerja sama dengan BPTP lebih intens untuk pengembangan inoviasi dengan petani. Karena pelatihan SDM petani masih sangat diperlukan,” katanya.
Sementara itu, anggota DPRD Kutai Kartanegara, Ma’ruf Marjuni, pengembangan pertanian ini sejalan dengan rencana sebagian wilayah Kutai Kartanegara menjadi ibu kota negara baru. “Semangkok dan Sebuntal sudah ditetapkan menjadi daerah penunjang ibu kota negara untuk sektor pertanian,” urainya.
Ke depan, proyek bendungan dan irigasi juga akan ditingkatkan di kawasan ini. Selanjutnya, hasil dari pendampingan yang sudah dilakukan, menurutnya sangat positif. Terbukti, hasil panen ini masih jauh lebih baik ketimbang petani lain yang belum diberikan pendampingan.
Dalam kesempatan itu, Sukardi, Sekretaris Kelompok Tani Hidup Baru 7 berterima kasih atas dukungan yang diberikan melaloui aspirasi Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Budisatrio Djiwandono. “Mudah-mudahan produksi bisa lebih tinggi. Harapan petani ke depan, pemerintah supaya lebih memperhatikan para petani,” ucapnya.
Rudiansyah, tenaga ahli anggota DPR RI dari Budisatrio Djiwandono yang hadir dalam panen ini menyampaikan, kegiatan ini sangat bermanfaat untuk Kaltim. “Sampai saat ini kita masih kurang petani penangkar benih. Bahkan benih masih harus beli dengan mendatangkan dari luar Kaltim,” ujarnya. Harapannya, Kaltim bisa mulai memproduksi benih sendiri, tidak lagi mendatangkan dari luar. (ob1/ef)