okeborneo.com, KUTAI KARTANEGARA- Desa Pela, Kecamatan Kota Bangun, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) merupakan sebuah desa yang kecil serta dikelilingi oleh Danau Semayang seluas 13 ribu hektare dengan kedalaman air 3 meter. Sebagian masyarakat di desa tersebut menggantungkan hidupnya sebagai nelayan.
Semenjak berkembangnya Desa Pela menjadi Desa Wisata, perkembangan sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di bidang perikanan yang ada di Desa Pela saat ini pun ikut meningkat, salah satu produk andalan Desa Pela yang sudah menjadi daya tarik wisatawan adalah Ikan Asin.
Kepala Desa Pela, Supyan Noor mengungkapkan, semenjak Desa Pela ditetapkan menjadi Desa wisata, perkembangan UMKM sektor perikanan ikut terkena dampak positif, banyak dari antara wisatawan yang berkunjung ke Desa Pela membeli oleh-oleh Ikan Asin olahan masyarakat Desa Pela.
“Bahkan produk ikan asin ini banyak di pesan dari wilayah-wilayah luar Kalimantan Timur, di antaranya Banjarmasin , bahkan ke luar Kalimantan seperti pulau Jawa sudah ada,” jelasnya.
Supyan Noor mengatakan, kualitas ikan asin di Desa Pela terjaga kebersihannya, karena ikan asin Desa Pela diolah dengan cara higienis.Tidak ada campuran bahan kimia apapun, bahkan untuk pengemasan cukup rapi dan detail.
“Sehingga, ketika sudah dikemas maka aroma khas dari ikan asin tersebut tidak bakal lagi tercium,”tuturnya.
Sebenarnya tidak hanya ikan asin, ada juga kerupuk olahan dari ikan. Akan tetapi wisatawan lebih tertarik dengan ikan asin, Supyan Noor mengatakan, untuk harga ikan asin sangat bervariatif tergantung jenis ikan.
” Untuk harga ikan asin tergantung dari jenis ikannya, ada ikan asin biawan, ikan gabus, ikan kendia, ikan sepat siam, untuk harga yang lebih tinggi itu sepertinya ikan asin gabus harganya dikisaran Rp 50ribu hingga Rp 100 ribu perkilonya,” jelasnya.
Kemudian dirinya mengaku senang, dengan meningkatnya Desa Pela menjadi kawasan Desa Wisata tentu akan berdampak besar bagi roda perekonomian masyarakat di Desa Pela. (atr/ob1/ef)