okeborneo.com, JAKARTA – Guna menyerap aspirasi dunia pendidikan, Dr. Ir. Hetifah Sjafudian, MPP Wakil Ketua Komisi X DPR RI laksanakan pertemuan virtual dengan pihak Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (STIPER) Muhammadiyah dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Widya Praja. Para pejabat kampus turut hadir mewakili diantaranya Arahman (Ketua STIPER Muhammadiyah) dan Muhammad Akbar (Ketua STIE Widya Praja). Selain dihadiri oleh pejabat kampus, acara yang bertajuk “Ngobrol Santuy Serap Aspirasi” tersebut juga dihadiri oleh kurang lebih 100 mahasiswa. Kamis (29/7/2021).
Dalam sambutannya, Arahman sampaikan apresiasi terkait bantuan Aspirasi Hetifah terhadap pendidikan Paser. “Terima kasih Ibu Hetifah atas fasilitasi kuota Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP-K) kepada kampus STIPER. Karena kuotanya banyak, bahkan melebihi jumlah mahasiswa kami. Alhasil, tahun 2020-2021, kampus kami hanya mampu mengusulkan 79 nama dari alokasi 100 kuota. Semoga tahun depan alokasi tetap banyak,” ujar Ketua STIPER Muhammadiyah tersebut.
Tanggapi hal tersebut, Hetifah Sjaifudian yang juga merupakan Wakil Kalimantan Timur mendorong agar semakin banyak lagi mahasiswa yang mendapat beasiswa. “Untuk daerah dengan biaya hidup lebih mahal, maka bantuan biaya KIP-K dan UKT akan lebih tinggi dan jumlahnya sangat memadai. Jadi, saya mendorong agar teman-teman tidak ragu mendaftar kuliah jika ada permasalahan ekonomi. Pemerintah pasti membantu,” ucapnya.
Selain itu, Hetifah juga ingatkan besarnya potensi sektor pertanian dan ekonomi kreatif di Paser. “Paser berpotensi menjadi lumbung pangan di Kalimantan Timur. Hal-hal terkait agro bisnis dan ekonomi kreatif juga berkembang sekali. Apalagi mengingat Kaltim adalah calon Ibukota Negara Indonesia yang baru. Oleh karena itu, STIPER dan STIE sangat berperan untuk menyiapkan sumberdaya unggul bagi Ibukota Negara masa depan,”lanjutnya.
Terakhir, Hetifah ajak para mahasiswa untuk berkontribusi lebih luas bagi masyarakat Kaltim. “Teman-teman yang telah menerima beasiswa, saya harapkan untuk meneruskan kebaikan dan manfaat tersebut kepada masyarakat Kaltim lainnya. Salah satunya melalui Hetifah Scholarship Association (HSA). HSA adalah perpanjangan tangan kami di Kaltim untuk ikut membuka mata terkait permasalahan pendidikan. Contoh sederhana, teman-teman HSA bisa melaporkan ke kami kalau di desa ada sekolah yang toiletnya rusak atau ikut membagikan informasi beasiswa. Dengan begitu, pendidikan di Kaltim akan semakin baik,”pungkasnya.(*/ob1/ef)