okeborneo.com, KUTAI KARTANEGARA – Sabtu (20/9/2025) pagi, halaman parkir Kantor Bupati Kutai Kartanegara disulap menjadi arena penuh aktivitas. Deretan tenda putih berjejer rapi, menghadirkan pameran alat pertanian modern, produk UMKM, hingga stan pangan murah. Expo KTNA Nasional 2025 tidak hanya diramaikan oleh petani dan nelayan dari berbagai provinsi, tetapi juga masyarakat Tenggarong yang penasaran melihat langsung suasana expo.
Ketua KTNA Kukar, Edi Damansyah, menegaskan bahwa kegiatan ini lebih dari sekadar pameran teknologi. Expo menjadi ruang interaksi dan pembelajaran, sekaligus memberi kesempatan bagi pelaku usaha kecil untuk ikut terlibat. “Di kawasan ini selain pameran utama kami juga menyediakan stand untuk UMKM terkait dengan gerakan pangan murah, guna mendukung ekonomi kerakyatan dan menjaga stabilitas ekonomi. Semua tenda ini gratis, tidak dipungut biaya sedikit pun,” katanya.
Keterlibatan UMKM menambah warna expo. Produk olahan pangan lokal, kerajinan tangan, hingga makanan tradisional hadir berdampingan dengan stan alsintan canggih. Bagi petani, mesin pemanen padi, traktor otomatis, hingga teknologi pengolahan hasil pertanian menjadi daya tarik utama. Mereka bisa mencoba langsung, sekaligus berdiskusi dengan penyedia teknologi dan sesama petani dari 27 provinsi. “Harapannya, expo ini benar-benar bisa menjadi waktu pembelajaran yang baik sehingga apa yang dikuasai bisa meningkatkan kemampuan petani dan nelayan,” ujar Edi.
Bagi masyarakat sekitar, stan pangan murah menjadi magnet tersendiri. Harga bahan pokok yang lebih terjangkau menarik banyak pengunjung untuk berbelanja. Kehadiran stan ini menunjukkan bahwa expo tidak hanya memberikan dampak bagi peserta nasional, tetapi juga menghadirkan manfaat langsung bagi warga lokal.
Lebih jauh, Expo KTNA Nasional 2025 mempertegas peran KTNA sebagai mitra strategis pemerintah. Dengan menggabungkan forum rembuk, pameran teknologi, dan dukungan bagi UMKM, acara ini mencerminkan semangat kolaborasi antara petani, nelayan, pelaku usaha kecil, dan pemerintah dalam memperkuat kemandirian pangan serta ekonomi kerakyatan. (adv/distanakkukar/atr)








