Menu

Mode Gelap

Advertorial · 26 Sep 2025 17:18 WIB

Warga Loa Kulu Diajak Pilah Sampah dari Rumah, TPS3R Barokah Kurangi Beban Lingkungan


 Ketua TPS3R Barokah memberi edukasi kepada pelajar dan warga Loa Kulu tentang pentingnya memilah sampah dari rumah, Rabu (24/9/2025). (Angga/okeborneo.com) Perbesar

Ketua TPS3R Barokah memberi edukasi kepada pelajar dan warga Loa Kulu tentang pentingnya memilah sampah dari rumah, Rabu (24/9/2025). (Angga/okeborneo.com)

okeborneo.com, KUTAI KARTANEGARA – Tumpukan botol plastik, kaleng, hingga sampah organik setiap hari menumpuk di Loa Kulu. Namun, di tangan pengelola TPS3R Barokah, limbah rumah tangga itu tak sekadar berakhir di tempat pembuangan, melainkan diolah agar bernilai ekonomi. Kuncinya ada pada kebiasaan sederhana: memilah sampah sejak dari rumah.

Ketua TPS3R Barokah, Muhammad Fadli, menegaskan bahwa budaya memilah sampah adalah fondasi utama keberhasilan pengelolaan. “Kalau kesadaran memilah dari rumah sudah terbentuk, otomatis beban TPS3R berkurang dan masyarakat bisa mendapatkan keuntungan dengan menyetorkan sampah bernilai ke bank sampah,” ujarnya, Rabu (24/9/2025).

Ia menjelaskan, pemisahan organik dan anorganik membuat alur pengolahan lebih efisien. Sampah organik dapat diolah menjadi kompos, sementara sampah anorganik bernilai jual bisa ditukar langsung dengan uang. “Dengan begitu, pola pikir kita berubah, sampah bukan lagi beban, tapi sumber daya,” kata Fadli.

Sebagai langkah konkret, TPS3R Barokah aktif turun ke sekolah-sekolah untuk memberikan edukasi. Harapannya, generasi muda bisa terbiasa memilah sampah sejak dini dan menularkan kebiasaan itu ke rumah masing-masing. “Kalau anak-anak sudah terbiasa, kebiasaan ini bisa menular ke rumah dan lingkungan,” jelasnya.

Transformasi TPS3R Barokah sendiri terbilang cepat. Dari semula hanya tempat penampungan sementara, kini berfungsi sebagai pusat pengolahan modern dengan dukungan fasilitas dan kelembagaan dari Pemerintah Kabupaten Kukar melalui Dinas Lingkungan Hidup.

Dengan mengusung konsep reduce, reuse, recycle, pengelola berharap Loa Kulu bisa menjadi percontohan pengelolaan sampah berkelanjutan di Kutai Kartanegara. “Kalau kesadaran memilah bisa menjadi budaya, Loa Kulu bisa jadi model pengelolaan sampah berkelanjutan di Kukar,” pungkas Fadli. (adv/dlhkkukar/atr)

Artikel ini telah dibaca 6 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Pasar Semi Modern Tangga Arung Disebut Bakal Jadi Mall Baru Tenggarong

14 November 2025 - 18:05 WIB

Pasar Semi Modern Tangga Arung

Layanan Siperaga Dispora Kukar Dongkrak Pendapatan Hingga 450 Juta

14 November 2025 - 15:41 WIB

layanan Siperaga Dispora Kukar

Sekolah di Pesisir Kukar Banyak Rusak, Safruddin Desak Perbaikan Segera Dilakukan

13 November 2025 - 21:18 WIB

Sekolah rusak di pesisir Kukar

Kontingen Popda Kukar 2025 Resmi Dilepas, Fokus pada Sportivitas dan Pembinaan

12 November 2025 - 18:00 WIB

Popda Kukar 2025

17 Desa di Kukar Masuk Kategori Rentan Pangan, Pemerintah Lakukan Pemetaan

12 November 2025 - 16:27 WIB

Rentan pangan

UPTD Laboratorium DLHK Kukar Kekurangan SDM, Tetap Jadi Rujukan di Kaltim

12 November 2025 - 00:24 WIB

UPTD Laboratorium DLHK Kukar
Trending di Advertorial