Menu

Mode Gelap
Hadirnya Rumah Produksi Bersama Dinilai Bisa Mengangkat Harga Komoditas Jahe di Wilayah Jonggon Pemkab Kukar Pastikan Insentif RT Naik Tahun Ini DiskopUKM Kukar Gelar Sejumlah Pelatihan Bagi UMKM, Sasar di Kecamatan Majukan UMKM, IRMA Masjid Agung Sultan Sulaiman Dapat Apresiasi dari Bupati Kukar Dapat Bantuan Mesin Produksi Jahe, Pemkab Kukar Siap Fasilitasi Listrik, Air Hingga Lahan untuk Petani

Hukum - Kriminal · 26 Apr 2022 16:44 WIB

BNNP Musnahkan Sabu Asal Balikpapan


 BNNP Musnahkan Sabu Asal Balikpapan Perbesar

okeborneo.com, SAMARINDA — Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Kaltim musnahkan barang bukti sabu-sabu 8 gram hasil pengungkapan di Balikpapan dari AR yang berprofesi sebagai pengamen, Selasa (26/4/2022).

Barang bukti tersebut merupakan hasil dari operasi penangkapan di jalan Mayjen Sutoyo (Gunung Malang) Balikpapan pada Sabtu (9/4/2022) lalu.

Pemusnahan barang bukti ini dihadiri perwakilan Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM), Pengadilan Negeri (PN) Samarinda dan perwakilan Satresnarkoba Polresta Samarinda.

Barang bukti yang berhasil diamankan BNNP Kaltim dimusnahkan dengan cara di blender yang kemudian dibuang di kloset dan sebagian di sisihkan sebagai barang bukti di persidangan tersangka.

Kabid Pemberantasan BNN Provinsi Kaltim, Kombes Pol Djoko Purnomo menjelaskan terungkapnya kasus ini saat mendapat informasi ada transaksi sabu-sabu seberat 20 gram.

“Tapi, ternyata yang kami dapat hanya 10 gram, namun setelah ditimbang ternyata hanya 8 gram. Memang dalam transaksi narkotika selalu begitu, misal kita beli 10 gram, yang datang pasti tidak sampai segitu,” jelasnya.

Diungkapkan Djoko, jadi mereka melakukan transaksi dengan sistem jejak yang artinya barang ditaruh di satu tempat kemudian diambil oleh tersangka.

“Jadi, AR bersama salah satu rekannya mengambil barang haram itu. Awalnya AR dibangunkan oleh temannya dan diajak untuk pergi mengambil paket di suatu tempat di bawah tiang listrik,” jelasnya.

“Begitu kita datang, temannya ini melihat kami yang seketika langsung melarikan diri sementara AR tertinggal,” sambungnya.

Lebih lanjut dijelaskan Djoko, barang haram tersebut, diletakkan dibawah tiang listrik yang ditaruh di dalam bungkus rokok di sela sela batu.

Sistem ini sudah umum dalam transaksi narkotika. Sistem jejak dengan tempat yang acak.

“Makanya kadang kesulitannya kita sulit untuk melacak yang meletakkan barang. Tapi kami masih mendalami antara yang meletakkan dan mengambil,” ujarnya.

Sementara itu rekan AR yang berhasil kabur ini merupakan pemesannya, dan AR ini hanya yang mengambil saja namun hasil tes urinenya positif dan ternyata ia juga pemakai yang berprofesi sebagai pengamen.

Atas perbuatannya tersangka terancam Pasal 114 ayat 2, 112 ayat 2, juncto Pasal 132 KUHP. (bdp/ob1/ef)

Artikel ini telah dibaca 26 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Kejam, Enam Anak Laki-laki Usia Bawah Umur Menjadi Korban Pelecehan Seksual

7 Maret 2023 - 16:58 WIB

Kakek 72 Tahun di Samarinda Hamili Cucunya Sendiri

28 Februari 2023 - 18:40 WIB

Dua Spesialis Pencurian Berhasil di Ringkus Polsek Loa Kulu, Satu Orang Masih DPO

28 Februari 2023 - 12:18 WIB

Begini Kronologi Penganiayaan Anak Dibawah Umur di Kembang Janggut

27 Februari 2023 - 19:08 WIB

Hafizh di Samarinda ini Mengakui Perbuatannya, AF : hanya sebagai pelajaran untuk dia

24 Februari 2023 - 18:26 WIB

Seorang Hafizh Hajar Juniornya Hingga Meregang Nyawa dalam Ponpes di Samarinda

24 Februari 2023 - 18:21 WIB

Trending di Hukum - Kriminal